Komponen Biotik dan Abiotik, Pengertian, dan Contohnya

Komponen Biotik dan Abiotik, Pengertian, dan Contohnya - Ekosistem tersusun atas 2 komponen utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Kedua komponen ini saling melakukan interaksi satu sama lain untuk mencapai keseimbangan. Bagi Anda yang belum mengetahui apa itu komponen biotik dan abiotik, berikut ini tim penulis eBiologi telah merangkum seluk beluk pembahasannya, mulai dari pengertian, contoh, serta hubungan antar keduanya. Silakan disimak!

Komponen Biotik dan Abiotik Secara bahasa, biotik berarti hidup. Adapun dirunut dari istilahnya, pengertian komponen biotik diartikan sebagai komponen-komponen penyusun ekosistem yang berupa mahluk hidup. Beberapa contoh komponen biotik misalnya hewan, tumbuhan, monera, fungi, virus, bakteri, dan manusia. Komponen biotik berkembang biak dan bertahan hidup dalam lingkungan abiotik.

Komponen Biotik dan Abiotik

Kebalikan dari pengertian biotik, pengertian komponen abiotik diartikan sebagai komponen-komponen penyusun ekosistem yang berupa benda-benda mati. Beberapa contoh komponen abiotik misalnya tanah, suhu, sinar matahari, air, udara, dan lain sebagainya. Komponen abiotik sangat mempengaruhi jenis dan pola hidup komponen biotik dalam suatu satuan ekosistem. 

Komponen Biotik dan Abiotik

Berikut ini penjelasan mengenai pengaruh interaksi komponen biotik dan abiotik tersebut secara lebih lengkap.

1. Komponen Biotik
Manusia merupakan salah satu contoh komponen biotik. Selain manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme juga tergolong ke dalam komponen ini. Asalkan suatu mahluk menunjukan ciri ciri hidup, maka mahluk tersebut dikategorikan sebagai contoh komponen biotik. 

Adapun berdasarkan kemampuannya dalam memperoleh makanan, komponen biotik digolongkan menjadi 3 tingkatan, yaitu tingkat autotrof (produsen), heterotrof (konsumen), dan pengurai (dekomposer). 

a. Organisme Autotrof (produsen)

Organisme autotrof disebut juga produsen adalah organisme yang dapat menghasilkan makanannya sendiri. Produsen membuat makanan dengan menyerap senyawa dan zat-zat anorganik untuk kemudian diubah menjadi senyawa organik melalui proses fotosintesis. Ciri khusus organisme yang tergolong autotrof adalah adanya klorofil dalam tubuhnya, seperti pada tumbuhan tingkat tinggi. Dalam interaksi komponen biotik dan abiotik, organisme autotrof merupakan awal dari terciptanya keseimbangan ekosistem.

b. Organisme Heterotrof (konsumen)

Organisme heterotrof disebut juga konsumen adalah organisme yang menggunakan bahan-bahan organik yang berasal dari organisme lain sebagai sumber energi dan makanannya. Organisme autotrof tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri. Contoh kompenen biotik ini misalnya manusia dan hewan yang berperan baik sebagai karnivora, herbivora, maupun omnivora.

c. Pengurai (dekomposer)

Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang merubah bahan-bahan organik dari organisme yang sudah mati menjadi senyawa anorganik melalui proses dekomposisi. Contoh komponen biotik ini misalnya jamur, bakteri, ganggang, cacing, dan lain sebagainya. Beberapa pengurai yang menggunakan sisa bahan organik hasil dekomposisi disebut juga detritivor. Contoh organisme ini misalnya kutu kayu. 

Ketiga tingkatan komponen biotik mulai dari organisme autotrof, organisme heterotrof, dan pengurai, semuanya saling berinteraksi satu sama lain untuk membentuk suatu gejala alam biotik seperti pola rantai makanan, piramida makanan, dan lain sebagainya seperti dijelaskan pada artikel selanjutnya.

2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah komponen penyusun ekosistem yang berupa mahluk mati. Komponen abiotik memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan komponen biotik. Berikut ini adalah beberapa contoh komponen abiotik beserta penjelasannya.

a. Udara

Contoh komponen abiotik yang pertama adalah udara. Udara merupakan sekumpulan gas yang menyusun atmosfer bumi. Sekumpulan gas tersebut tersusun atas oksigen (21,9%), Nitrogen (78,1%), karbon dioksida (0,03%), dan gas lain dalam jumlah yang sedikit. Udara memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan komponen biotik, contohnya kandungan oksigen di udara yang menunjang respirasi manusia atau kandungan karbondioksida yang menunjang fotosintesis bagi organisme autotrof.

b. Air

Volume air di bumi mencapai jumlah 1,4 milyar km3. Volume tersebut berasal dari air laut (97%), air tawar (0,75%), dan gunung es (2%). Volume air di bumi akan bersifat tetap karena adanya siklus hidrologi. Air merupakan contoh komponen abiotik ekosistem yang perannya sangat vital bagi kehidupan di bumi. Air digunakan untuk berbagai keperluan mahluk hidup, mulai dari untuk fotosintesis, menunjang metabolisme jaringan, dan lain sebagainya. Ketersediaan air merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keadaan komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem.

c. Cahaya matahari

Cahaya matahari, baik dari intensitas maupun kualitasnya dapat sangat mempengaruhi kehidupan suatu ekosistem. Intensitas cahaya matahari yang begitu tinggi pada daerah ekosistem gurun misalnya, telah memaksa organisme gurun untuk beradaptasi secara morfologi, fisiologi, dan tingkah laku. Selain itu, cahaya matahari juga membantu organisme autotrof dalam melakukan fotosintesisnya. 

d. Tanah

Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan yang berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama. Tanah tersusun atas 4 komponen utama, yaitu bahan mineral, bahan organik, air, dan udara. Tanah menjadi media tumbuh bagi organisme autotrof. Tanah juga digunakan organisme heterotrof sebagai tempat mencari makanan.  

e. Suhu

Suhu merupakan komponen abiotik yang sering menjadi pembantas keragaman hayati dari sebuah ekosistem. Perbedaan suhu antar suatu tempat dipengaruhi banyak faktor. Faktor utamanya adalah radiasi sinar matahari, garis lintang, dan ketinggian tempat. Pada suhu udara yang sangat rendah, organisme tertentu melakukan adaptasi morfologi dengan menebalkan bulu tubuh serta adaptasi tingkah laku dengan melakukan hibernasi.

Selain keempat contoh tersebut, masih ada banyak komponen abiotik lainnya yang berpengaruh besar terhadap keadaan suatu ekosistem. Beberapa di antaranya antara lain kelembaban, pH, kandungan garam mineral, dan lain sebagainya. Masing-masing komponen abiotik ini sebetulnya selain mempengaruhi kehidupan komponen biotik juga saling berinteraksi satu sama lain. Komponen biotik dan abiotik membentuk suatu kesatuan ekosistem yang saling melengkapi.

Demikian pemaparan sekilas kami mengenai pengertian komponen biotik dan abiotik disertai contoh lengkapnya. Semoga dapat bermanfaat dalam menambah wawasan Anda terkait ekosistem kita. Salam.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Komponen Biotik dan Abiotik, Pengertian, dan Contohnya"

Posting Komentar