tag:blogger.com,1999:blog-50160245287419657882024-03-04T22:11:15.770-08:00Lentera hidup4gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.comBlogger105125tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-67318475650723743132017-10-07T09:48:00.006-07:002017-10-07T09:48:57.497-07:00Mengenal Fungsi Lemak dalam Komponen Kimia Sel<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Mengenal Fungsi Lemak dalam Komponen Kimia Sel - Ada 7 komponen kimiawi yang menyusun terbentuknya sel. Komponen-komponen tersebut antara lain adalah karbohidrat, lemak, protein, asam nukleat, vitamin, mineral dan air. Di antara ketujuh komponen kimiawi sel tersebut, lemak memiliki peranan yang cukup vital bagi terbentuknya beberapa organel sel, terutama membran sel. Selain itu, ia juga berfungsi sebagai pembentuk hormon dan vitamin yang bekerja dalam metabolisme dalam sel. Berikut ini kita akan membahas komponen kimia sel satu ini secara lebih dalam mulai dari fungsinya, jenis, hingga sifat-sifatnya. Silakan disimak!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi Lemak dalam Komponen Kimia Sel Lemak atau juga sering disebut lipid merupakan salah satu komponen penting dalam aktivitas metabolisme sel mahluk hidup. Lemak tersusun atas 2 senyawa utama yaitu asam lemak dan gliserol. Sifat utama lemak ialah ia tidak dapat larut dalam air, namun bisa larut dalam pelarut organik, seperti kloroform, eter, dan alkohol.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Fungsi Lemak dalam Komponen Kimia Sel" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgojdrW5Zb4f8wJJWjiw13WkFahyM3AQqGIPhzjsgm9BavbekejmncbQUo65U305GX68DgyxUN7jwYGJ1P2WZ0TZxTPm_4BNNav_w5W8QwVNpLMH4F_uVsP1D0aL1tN5ZwA3N5oCKqCOH0/s400/komponen+kimia+sel+-lemak.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Fungsi Lemak dalam Komponen Kimia Sel</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada sel makhluk hidup, lemak mempunyai beberapa fungsi antara lain sebagai komponen pembentuk membran plasma dan organel sel lainnya, sebagai bahan baku dalam produksi hormon dan vitamin dalam sel, serta sebagai pemicu katalisator metabolisme kerja sel. Pada sel makhluk hidup, lemak dapat ditemukan dalam 3 bentuk yaitu, lemak sederhana, lemak gabungan, atau turunan lemak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>a. Lemak Sederhana</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Lemak sederhana dibangun oleh satu gliserol dan tiga asam lemak (trigliserida). Asam lemak penyusun lemak dapat berupa asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Asam lemak jenuh rantai hidrokarbonnya mempunyai atom H maksimal. Contoh jenis asam lemak ini misalnya asam stearat dan asam palmitat. Pada asam lemak tak jenuh, jumlah atom H pada rantai hidrokarbon belum maksimal, misalnya dapat ditemukan pada asam oleat dan linoleat. Asam stearat mempunyai 16 gugus CH2, sehingga rumus kimianya adlaah CH3(CH2)16COOH. Dilihat dari rumusnya ini, asam lemak mempunyai gugus metil, rantai hidrokarbon, dan gugusan karboksil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>b. Lemak Gabungan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Lemak gabungan merupakan ester asam lemak yang jika dihidrolisis menghasilkan asam lemak, alkohol, dan zat-zat lain. Lemak gabungan merupakan komponen struktural yang paling penting pada membran sel. Adapun beberapa contoh lemak gabungan antara lain fosfolipid, glikolipid, lipoprotein, dan karotenoid. </div>
<br />
<ol style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Fosfolipid adalah lemak yang mengandung gugus ester fosfat. Sfingolipid adalah contoh fosfolipid yang mengandung alkohol, asam amino, dan ester fosfat. Sfingolipid terdapat pada selubung mielin sel saraf. </li>
<li style="text-align: justify;">Glikolipid adalah lemak yang mengandung molekul karbohidrat dan lipid. Protoplasma hewan mengandung dua jenis glikolipid, yaitu serebrosida dan gangliosida. Serebrosida mengandung asam lemak molekul asam lemak, sfingosin, dan glukosa. Serebrosida adalah komponen lemak yang menyusun sel otak dan selubung mielin. Gangliosida mengandung sfingosin, asam lemak, dan satu atau lebih glukosa, laktosa, galaktosamin, dan asam neurominik. Gangliosida terdapat pada bagian otak yang kelabu dan membran eritrosit.</li>
<li style="text-align: justify;">Lipoprotein adalah lemak yang mengandung protein, misalnya kolesterol dengan alfa dan beta globulin.</li>
<li style="text-align: justify;">Karotenoid adalah lemak yang merupakan gabungan lipid berpigmen yang terdapat pada sel tumbuhan dan sel hewan. Contohnya hemoglobin (Hb) dan klorofil.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>c. Turunan Lemak</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Steroid merupakan senyawa turunan lemak dengan rantai hidrokarbon berbentuk cincin (siklik). Steroid terdapat pada protoplasma sel hewan, yaitu hormon kelamin (progesteron, testosteron), vitamin D, kolesterol, dan estradiol.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, itulah pembahasan sekilas mengenai fungsi dan klasifikasi lemak sebagai salah satu komponen kimia sel. Pada artikel selanjutnya, kita akan membahas tentang komponen kimiawi sel lainnya yaitu protein dan asam nukleat. Klik disini untuk melanjutkan membaca!</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-76651928206859534442017-10-07T09:36:00.000-07:002017-10-07T09:36:02.729-07:00Sejarah Penemuan Sel dan Perkembangan Teori Sel Hingga Saat Ini<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Sejarah Penemuan Sel dan Perkembangan Teori Sel Hingga Saat Ini - Sejarah penemuan sel diawali pada 1665. Saat itu, Robert Hooke –seorang ahli biologi kebangsaan Belanda mengamati sebuah sayatan gabus batang tanaman Quercus suber menggunakan mikroskop rancangannya. Dari pengamatan itu, ia kemudian menemukan adanya banyak ruang kosong dengan dinding tebal sebagai pembatasnya. Ruang-ruang kosong yang ditemukan Hooke ini, olehnya kemudian dinamai dengan istilah cellulae atau sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke sebetulnya adalah sel-sel gabus mati. Kendati begitu, hasil kerja Hooke inilah yang kemudian membuka sejarah penemuan sel sehingga menjadi pioner dalam perkembangan teori dan teknologi sel di masa kini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejarah Penemuan Sel, Hasil kerja Hooke telah menarik minat Antonie van Leeuwenhoek (1632–1723) untuk mempelajari lebih dalam tentang rahasia kehidupan terkecil di muka bumi. Ia merancang mikroskop kecil berlensa tunggal untuk memuluskan niatannya. Mikroskop tersebut ia gunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Dari pengamatan yang dilakukannya, Antonie menemukan adanya organisme yang bergerak-gerak dalam air yang diamatinya itu. Organisme tersebut kemudian dinamai dengan istilah bakteri. Karena pengamatan tersebut Antonie van Leeuwenhoek dianggap sebagai orang pertama yang menemukan sel hidup dalam sejarah penemuan sel.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Sejarah Penemuan Sel" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwTPyZ8SYgpncXTCKT4NyRWPLq4HqRkizK-z_wrnr2fzDOPu6C13INN_nlu509hQyK3kjj2vH-6rCr8uPDyL4XBDlsFTnOVxso5CFYRIOanki7JdecKlmZZTch8ot5bUFn76_JbsQVsVg/s400/sejarah+penemuan+sel.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Sejarah Penemuan Sel</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan Teori dalam Sejarah Penemuan Sel Dari penelitian yang dilakukan Robert Hooke dan Antonie van Leeuwenhoek, sejarah penemuan sel dilanjut dengan perkembangan teori dan penemuan-penemuan baru. Beberapa ahli yang mendalami teori sel tersebut misalnya Schleiden (1804–1881), Theodor Schwan (1810–1882), Max Schultze (1825–1874), Rudolph Virchow (1821–1902), Robert Brown (1812), Felix Durjadin (1835), dan Johanes Purkinye (1787–1869).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>a. Sel Merupakan Kesatuan atau Unit Struktural Makhluk Hidup</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1829, Jacob Schleiden melakukan penelitian dan pengamatan terhadap mikroskopis sel tumbuhan, sementara secara hampir bersamaan Theodor Schwan juga melakukan pengamatan serupa dengan objek yang diamati berupa sel hewan. Dari pengamatan tersebut, keduanya menari teori bahwa “sel merupakan kesatuan atau unit struktural mahluk hidup”. Secara lebih jelas, teori tersebut dijabarkan sebagai berikut: </div>
<br />
<ol style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Setiap makhluk hidup terdiri dari sel.</li>
<li style="text-align: justify;">Sel adalah unit struktural terkecil pada makhluk hidup.</li>
<li style="text-align: justify;">Organisme bersel satu terdiri dari satu sel (uniseluler), organisme yang tersusun lebih dari satu sel disebut organisme bersel banyak (multiseluler).</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>b. Sel Sebagai Unit Fungsional Makhluk Hidup</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penelitian mendalam tentang sel dilanjutkan oleh Max Schultze di tahun 1845. Penelitian yang membuka babak baru dalam sejarah penemuan sel tersebut menghasilkan teori bahwa dalam sel terdapat bagian bernama protoplasma. Protoplasma adalah dasar fisik kehidupan yang bukan hanya bagian struktural sel, melainkan juga sebagai tempat berlangsung reaksi-reaksi biokimia kehidupan. Berdasar hasil penelitian inilah Schultze mengemukakan teori bahwa sel adalah kesatuan fungsional kehidupan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>c. Sel Sebagai Unit Pertumbuhan Makhluk Hidup</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun-tahun berikutnya, Rudolph Virchow juga melakukan penelitian mendalam terhadap ilmu sel. Dari penelitian tersebut ia mengemukakan teori omnis cellula ex cellulae yang artinya semua sel berasal dari sel sebelumnya. Dari teori tersebut, sejarah penemuan sel mengungkap kenyataan baru bahwa sel adalah unit pertumbuhan makhluk hidup.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>d. Sel Sebagai Unit Hereditas Makhluk Hidup</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemajuan IPTEK telah mendorong penemuan unit-unit hereditas yang ada dalam inti cell atau nukleus. Unit hereditas dalam sel yang disebut kromosom itu adalah unit pembawa sifat bagi perkembangbiakan sel. Melalui penelitian beberapa orang berikut ini teori sel adalah unit hereditas mahluk hidup menjadi kian berkembang.</div>
<br />
<ol style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Robert Brown (1812). Ahli biologi Skotlandia ini menemukan sebuah benda terapung berukuran kecil di dalam cairan sel. Benda tersebut dianggapnya sebagai inti sel atau nukleus.</li>
<li style="text-align: justify;">Felix Durjadin (1835). Ahli biologi Belanda ini menemukan adanya cairan sel yang terdapat di dalam membran sel. Cairan tersebut kini kita kenal dengan istilah protoplasma. </li>
<li style="text-align: justify;">Johanes Purkinye (1787–1869). Ahli biologi yang menjadi orang pertama pengaju istilah protoplasma.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikianlah uraian mengenai sejarah penemuan sel serta perkembangan teori seputar sel. Penemuan-penemuan lebih lanjut mengenai sel mungkin akan dibarukan kembali di masa depan seiring dengan kemajuan teknologi mikroskop. Oleh karenanya, motivasilah diri Anda dan terus berkarya sehingga mungkin Andalah yang akan tercantum sebagai ahli baru dalam teknologi sel di masa mendatang.</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-77667829659846028092017-10-07T09:33:00.000-07:002017-10-07T09:33:09.956-07:00Transpor melalui Membran Sel : Transpor Aktif dan Transpor Pasif<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Transpor melalui Membran Sel : Transpor Aktif dan Transpor Pasif - Di dalam sel terdapat sitoplasma yang mengandung banyak organel sel. Dengan lingkungan luar sel, organel-organel sel dalam sitoplasma tersebut dibatasi oleh suatu membran yang disebut membran sel. Membran sel ini mempunyai struktur molekul berupa gabungan antara molekul lemak dan protein. Melalui membran sel segala zat baik cair, gas, maupun yang berupa padatan dapat masuk lewat mekanisme transpor ke dalam sel untuk kemudian mempengaruhi metabolisme sel. Transpor melalui membran sel inilah yang akan kita bahas pada artikel berikut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Transpor melalui Membran Sel Struktur membran sel yang tersusun atas 50% protein dan 50% lemak. Protein dalam membran sel terbagi 2, yaitu protein ekstrinsik (perifer) dan protein intrinsik (integral). Protein intrinsik adalah protein yang tersembul antara 2 lapis fosfolipid, menghuni permukaan dalam membran sel, dan bersifat hidrofobik (menolak air), sedangkan protein ekstrinsik adalah protein yang tenggelam di antara 2 lapisan fosfolipid, menghuni permukaan luar membran sel, dan bersifat hidrofilik (suka air).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena struktur dan sifat penyusun membran sel yang demikian, membran sel kemudian menjadi bersifat semi atau selektif permeabel yang artinya membran sel hanya bisa dilewati air atau zat terlarut melalui mekanisme transpor. Mekanisme transpor melalui membran sel sendiri dibedakan menjadi 2 yaitu transpor aktif dan transpor pasif. Apa itu transpor aktif dan transpor pasif?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">1. Transpor Aktif</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Transpor aktif adalah proses transpor melalui membran sel yang membutuhkan energi dalam melakukan aktivitasnya. Energi tersebut berupa adenosin trifosfat (ATP) yang dihasilkan dari respirasi sel. Dengan ATP akan terjadi pemaksaan terhadap zat untuk dapat melewati membran melalui perlawabab terhadap gradien konsentrasinya.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Transpor melalui Membran Sel" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3zzh77F7BzMGNwoWIu-U3fxeQeOCY5F9V_Y3xlD0NfRdh29AYT23iG8drZovWsPxKxySbjXIOhEMYYa3sODjbsZYj3CG3Wi469z8panDJh9seCcOe61GPDOGm_mz3J-BMT5-q9zHVNQY/s400/pengertian+transpor+aktif.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Transpor aktif melalui membran sel digolongkan menjadi endositosis dan eksositosis. Endositosis adalah peristiwa pembentukan kantong membran sel ketika partikel ditransfer ke dalam sel. Sedangkan Eksositosis adalah kebalikan dari endositosis. Eksositosis adalah peristiwa pembentukan kantong membran sel ketika partikel ditransfer ke luar sel. Untuk lebih jelasnya mengenai endositosis dan eksositosis, Anda dapat melihat gambar ilustrasi di bawah ini atau berkunjung ke artikel ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">2. Transpor Pasif</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Transpor pasif ialah proses transpor melalui membran sel yang tidak membutuhkan energi. Transpor pasif terjadi dikarenakan adanya perbedaan konsentrasi antara 2 zat atau larutan di bagian dalam dan luar sel. Transpor pasif sendiri terbagi lagi menjadi 3 mekanisme yaitu difusi, osmosis, dan difusi terbantu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>a. Difusi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Difusi adalah transpor pasif atau perpindahan zat melewati membran dari titik yang berkonsentrasi tinggi ke titik yang memiliki konsentrasi rendah. Contoh difusi dapat ditemukan pada hewan uniseluler yang mengambil oksigen dari habitatnya. Oksigen berdifusi dan masuk ke dalam hewan uniseluler tersebut akibat konsentrasi oksigen di habitatnya lebih tinggi dari pada konsentrasi oksigen di dalam tubuhnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>b. Osmosis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Osmosis adalah transpor pasif atau perpindahan air melalui membran selektif permeabel akibat adanya tekanan osmotik dari larutan hipotonis (larutan dengan konsentrasi rendah) ke larutan hipertonis (larutan dengan konsentrasi tinggi). Contoh osmosis dapat ditemukan pada larutan garam, gula, dan larutan lainnya. Saat dimasukkan ke dalam alat pengukur tekanan osmotik (osmometer), semua larutan tersebut bakal menunjukkan nilai tekanan osmotik tertentu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>c. Difusi terbantu</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Difusi terbantu adalah transpor pasif atau perpindahan zat melalui membran selektif permeabel yang terjadi karena bantuan enzim (protein). Contoh difusi terbantu dapat kita lihat pada bakteri E. coli. Bila dipindah ke media yang mengandung laktosa, metabolisme bakteri tersebut akan menurun akibat membran selnya bersifat impermeabel terhadap laktosa. Akan tetapi, selang beberapa waktu, enzim permease akan terbentuk di dalam selnya untuk memudahkan laktosa masuk dan menembus membran sel.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian sekilas pembahasan mengenai mekanisme transpor melalui membran sel. Dapat disimpulkan bahwa transpor membran sel dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu transpor aktif dan transpor pasif. Pebedaan kedua cara tersebut terletak pada ada tidaknya energi yang digunakan untuk melakukan pemindahan zat melalui membran sel.</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-37585983652866494442017-10-07T09:30:00.004-07:002017-10-07T09:30:46.713-07:0010 Fungsi Membran Sel dan Penjelasan Lengkapnya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
10 Fungsi Membran Sel dan Penjelasan Lengkapnya - Membran sel atau sering juga disebut membran plasma (plasma membrane, cell membrane, plasmalemma) adalah salah satu bagian terluar yang dimiliki oleh setiap sel hidup, baik itu tumbuhan, hewan, bakteri atau organisme lainnya. Membran sel membatasi semua organel isi sel dengan lingkungan luar sel. Strukturnya yang tersusun atas lapisan protein dan fospolipid membuat membran sel memiliki sifat selektif permeabel. Karena sifat tersebut, membran sel memiliki fungsi utama sebagai pengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel. Adapun selain fungsi utama tersebut, membran sel ternyata memiliki beberapa fungsi lain. Apa saja fungsi membran sel tersebut? Simaklah uraian berikut untuk mendapatkan jawabannya!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi Membran Sel Selain berperan sebagai pengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel, membran sel memiliki fungsi-fungsi antara lain sebagai pengokoh bentuk sel, pencegah agar sel tidak pecah, penjaga komponen sel dari lingkungan luar, menjadi reseptor dari rangsangan luar, dan lain sebagainya. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing fungsi membran sel itu.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Fungsi Membran Sel" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQJ_67mPapfaA4spcOUgVTenf8p1RMqoADd-8HqQUx4wkuhyphenhyphenSETG2gwqex0UaVOwwrp3fdqX5BVEpj-YwfHyzY_bB6YNmETZ9nUdt5q2SoX5fFb8zMqfnQp44tLgUKAMwouBvcSILCPjc/s400/fungsi+membran+sel.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Fungsi Membran Sel</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Memperkokoh sel</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Membran sel memiliki fungsi sebagai penahan sitoskeleton. Fungsi tersebut membuat sel mempunyai bentuk tertentu sehingga dapat membantu sel untuk bergabung dengan sel-sel lainnya dalam membentuk jaringan. Fungsi membran sel dalam memperkokoh sel sangat vital bagi tersusunnya jaringan yang kemudian bersatu menjadi organ dan sistem organ.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Mencegah agar sel tidak pecah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sitoplasma yang dimiliki sel hidup dikelilingi oleh membran sel. Sitoplasma terdiri atas cairan yang didalamnya terlarut molekul molekul kecil berukuran 0,001 sd 0,1 mikron. Bila membran sel tak ada, maka cairan dan organel sel yang terdapat dalam sitoplasma akan tercerai berai sehingga tidak akan dapat menjalankan fungsinya dalam mendukung metabolisme sel.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Membran sel menjaga komponen-komponen sel tetap terisolasi dari lingkungan luar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Komponen intraseluler dari lingkungan ekstraseluler yang terpisahkan oleh fungsi membran sel telah membuat berbagai ancaman yang akan masuk ke dalam sel (misalnya seperti inveksi virus) dapat dikendalikan secara penuh. Terutama pada jamur, bakteri, dan tumbuhan, fungsi membran sel ini lebih optimal karena membran sel dibantu dengan adanya dinding sel. Dinding sel yang terdapat pada sel ketiga organisme tersebut menyediakan dukungan mekanik bagi sel dalam menghalang ancaman-ancaman dari lingkungan luar sel.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Sebagai reseptor dari rangsangan luar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi membran sel selanjutnya adalah sebagai reseptor terhadap rangsangan yang muncul dari luar sel. Membran sel memiliki peran penting sebagai media komunikasi sel dengan lingkungannya. Melalui mekanisme ini, fungsi inti sel dan organel sel yang terdapat dalam sitoplasma dapat menyesuaikan lingkungan luar sel sehingga mampu bertahan hidup.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Sebagai tempat pertukaran zat atau transpor molekul</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Membran sel mampu mengatur zat apa saja yang boleh masuk dan keluar dari sel. Kemampuan ini diperoleh karena membran sel bersifat semi permeabel atau selektif permeabel. Sifat selektif permeabel tersebut dimiliki karena struktur membran sel yang terdiri atas gabungan 2 Lapisan utama yaitu fosfolipida dan protein (lipoprotein). Sifat selektif permeabel yang dimiliki membran sel sangat penting bagi transportasi (pengangkutan) bahan-bahan yang diperlukan sel dalam melangsungkan metabolismenya. Transpor melalui membran sel dilakukan secara aktif maupun pasif. Lebih jelas mengenai mekanisme transpor melalui membran sel dapat Anda temukan dalam artikel ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain kelima fungsi di atas, membran sel juga memiliki beberapa fungsi lain yang mungkin tidak dapat dijelaskan secara rinci. Beberapa fungsi membran sel tersebut antara lain:</div>
<br />
<ol style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Sebagai media berlangsungnya reaksi-reaksi kimia.</li>
<li style="text-align: justify;">Penyedia berbagai fungsi enzim karena protein yang menyusun strukturnya dapat menjadi katalisator dalam reaksi tertentu.</li>
<li style="text-align: justify;">Membran sel berfungsi seperti filter yang mencegah organisme patogen seperti virus masuk ke dalam sel.</li>
<li style="text-align: justify;">Sebagai pembatas antara isi sel dengan bagian luar sel.</li>
<li style="text-align: justify;">Melindungi bagian sel yang terletak lebih dalam.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikianlah sekilas pemaparan mengenai beberapa fungsi membran sel yang dapat kami jelaskan pada kesempatan ini. Lanjutkan bacaan Anda pada artikel selanjutnya yang membahas tentang struktur membran sel agar pemahaman Anda mengenai biologi sel menjadi semakin baik. Semoga bermanfaat.</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-53988133041052319232017-10-07T09:27:00.005-07:002017-10-07T09:27:59.405-07:0010 Tingkat Organisasi Kehidupan dalam Objek Kajian Biologi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
10 Tingkat Organisasi Kehidupan dalam Objek Kajian Biologi - Biologi adalah ilmu yang mempelajari segala hal tentang mahluk hidup dan kehidupannya. Kehidupan masing-masing mahluk hidup tersebut dipelajari dengan seksama melalui pemahaman suatu tingkatan organisasi yang terstruktur. Adapun dalam pembelajaran biologi tersebut, telah disusun suatu struktur tingkat organisasi kehidupan yang berlaku secara universal di seluruh dunia. Berikut ini kita akan membahas struktur tingkat organisasi kehidupan tersebut mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi lengkap dengan penjelasannya. Silakan disimak!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tingkat Organisasi Kehidupan . Struktur organisasi kehidupan yang telah disusun oleh para ahli biologi mengenal 10 tingkatan. Tingkat terendah dimulai oleh molekul, dilanjut dengan sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Tingkat Organisasi Kehidupan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Tingkat Organisasi Kehidupan" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoaQ3KF80IhexVeoruiib9Licy7qfVs-R2nDZsan343B4ETAYQ7EAa6HJ2rsDXO0Rdn2Y3jdXofyeRz_2xHpRXQtlDXw2D3M1TDKV5G76QZmJ-WMY-myIL2aDmtzgLmgN0gy1JP-_2oZ4/s400/tingkat+organisasi+kehidupan.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Tingkat Molekul</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap inti sel yang dimiliki makhluk hidup mengandung molekul organik yang berperan dalam mengendalikan struktur dan fungsi sel. Inti sel tersebut juga membawa rekam informasi genetik yang dapat diturunkan melalui proses reproduksi sel. Molekul organik tersebut berupa DNA (deoxyribonucleic acid asam deoksiribonukleat) dan RNA (ribonucleic acid asam ribonukleat). Keduanya berperan sebagai pengatur sintesis protein yang terjadi di dalam sel.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Tingkat Sel</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tingkat Organisasi Kehidupan Sel adalah unit kehidupan yang paling kecil. Berdasarkan jumlah sel penyusunnya, kita mengenal mahluk hidup dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu mahluk hidup uniseluler (terdiri dari satu sel) dan mahluk hidup multiseluler (terdiri dari banyak sel). Beberapa contoh mahluk hidup uniseluler misalnya protozoa, bakteri, dan alga. Mereka melangsungkan metabolisme tubuhnya di dalam satu buah sel saja. Sedangkan makhluk hidup multiseluler, seperti tumbuhan dan hewan disusun oleh banyak sel yang masing-masing mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda-beda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Tingkat Jaringan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Tubuh hewan misalnya terdiri atas beragam jenis jaringan seperti jaringan otot, jaringan darah, atau jaringan epidermis. Contoh mahluk hidup yang berada dalam tingkat organisasi kehidupan jaringan misalnya Porifera dan Coelenterata. Keduanya mempunyai lapisan sel pembentuk tubuh (diploblastik), yaitu lapisan terluar (ektoderm) dan lapisan terdalam (endoderm).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Tingkat Organ</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam tingkat organisasi kehidupan, organ dianggap sebagai suatu kumpulan jaringan yang mempunyai fungsi tertentu. Contoh organ dalam tubuh manusia misalnya jantung, paru-paru, dan lambung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Tingkat Sistem Organ</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sistem organ disusun oleh beberapa organ yang saling berinteraksi satu sama lain dalam melaksanakan suatu fungsi di dalam tubuh. Sebagai contoh, sistem peredaran darah manusia, yang terdiri dari jantung dan pembuluh darah, berfungsi untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Sistem organ adalah tingkat organisasi kehidupan yang kemudian menyusun suatu individu tingkat tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Tingkat Individu</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Di tingkat individu, berlangsung mekanisme kompleks yang terjadi karena koordinasi dan regulasi bermacam-macam sistem organ. Tubuh manusia adalah satu contoh nyata tingkat organisasi kehidupan yang berupa individu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>7. Tingkat Populasi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Populasi adalah sekumpulan individu yang berada di waktu dan tempat yang sama. Di sekitar lingkungan kita terdapat bermacam-macam populasi, seperti populasi pohon kelapa, populasi burung merpati, populasi rumput, populasi cacing tanah, populasi manusia, dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>8. Tingkat Komunitas</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Komunitas adalah tingkat organisasi kehidupan yang tersusun atas sekumpulan populasi yang berada pada waktu dan tempat yang sama. Contoh komunitas yang dapat kita jumpai sehari-hari misalnya komunitas padangrumput, yang terdiri dari populasi alang alang, populasi rerumputan, populasi belalang, populasi cacing tanah, populasi kupu-kupu, dan sebagainya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>9. Tingkat Ekosistem</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam tingkat organisasi kehidupan, ekosistem dianggap sebagai suatu interaksi yang terjadi antara populasi penyusun komunitas dengan lingkungannya seperti sinar matahari, tanah, air, dan udara. Contoh ekosistem antara lain ekosistem sawah, ekosistem air tawar, ekosistem air laut, dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>10. Tingkat Bioma</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bioma adalah sekumpulan ekosistem yang melingkupi suatu wilayah luas. Contoh dari beberapa bioma besar yang terdapat di bumi kita antara lain bioma gurun, bioma padang rumput, bioma hutan gugur, bioma hutan hujan tropis, bioma taiga, dan bioma tundra. Suatu bioma umumnya memiliki iklim khas sehingga terdapat tipe-tipe organisme (tumbuhan dan hewan) khas yang dapat beradaptasi di lingkungan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikianlah pemaparan mengenai struktur tingkat organisasi kehidupan dari yang terendah hingga yang tertinggi lengkap dengan contoh-contohnya. Semoga dapat bermanfaat.</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-85326922207685155132017-10-07T09:25:00.001-07:002017-10-07T09:25:16.168-07:00Bioteknologi Pangan : Pengertian Dan 15 Contoh Produk yang Dihasilkan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Bioteknologi Pangan : 15 Contoh Produk yang Dihasilkan - Penerapan bioteknologi dapat kita temukan dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu yang paling sering kita jumpai misalnya dalam produksi bahan pangan dan agroindustri. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bioteknologi Pangan Beberapa olahan makanan yang kita konsumsi selama ini ternyata memang merupakan hasil karya dari penerapan bioteknologi. Jika kita menelisik lebih dalam bagaimana bahan pangan itu diproduksi, kita akan menemukan peran beberapa mikroorganisme di dalamnya. Berikut pemaparan lanjut mengenai contoh bioteknologi pangan dan peran mikroorganisme yang berperan dalam proses produksinya tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Contoh Bioteknologi Pangan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Bioteknologi Pangan" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrFg3zuLKjb3k-9YRkiK1sfvM3uuWLnXhV6G0DSYX6EH3ZaSrxWWnwNZ3BwUQtdP15ntx4tEX1oTzT6ey9WG4ssRzkrPvH1oH7kdVrGt00ir35WYPCpyACXtJDk1iK3mINvcjrzBkdaNE/s400/bioteknologi+pangan.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Tempe</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tempe merupakan salah satu contoh produk bioteknologi konvensional yang sudah dikenal luas di masyarakat kita. Tempe diproduksi dari proses fermentasi kedelai menggunakan jamur-jamur dari genus Rhizoporus, misalnya R. oligosporus, R. stoloniferus, dan R. oryzae. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tempe adalah lauk dengan protein tinggi. Selain itu, ia juga sangat mudah dicerna oleh tubuh. Mudahnya pencernaan tempe oleh tubuh disebabkan karena dalam produksi tempe, jamur Rhizopus menghasilkan enzim protease dan enzim lipase. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Enzim protease berfungsi untuk mendegradasi protein menjadi asam amino, sedangkan enzim lipase menguraikan lemak menjadi asam lemak. Baik asam amino atau asam lemak, keduanya merupakan senyawa sederhana yang mudah diserap tubuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Oncom</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain tempe, oncom juga merupakan contoh produk bioteknologi pangan yang sudah diterapkan nenek moyang kita sejak lama. Oncom terbuat dari ampas tahu yang difermentasi menggunakan jamur Neurospora sitophila. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jamur Neurospora sitophila menghasilkan zat warna merah dan bisa menjadi pewarna alami dalam oncom. Selain itu, ia juga dapat menghasilkan enzim amilase, lipase, dan enzim protease selama fermentasi. Karena produksi enzim-enzim tersebut, dinding sel dari bahan yang difermentasi menjadi lebih lunak dan empuk. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Roti</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam proses produksi roti, teknik fermentasi juga diterapkan untuk membuat adonan tepung jadi mengembang. Fermentasi umumnya dilakukan melalui penambahan ragi yang mengandung jamur Saccharomyces cerevisiae pada adonan. Jamur tersebut akan menggunakan glukosa dalam tepung roti sebagai tempatnya untuk memproduksi karbondioksida. Karbondioksida yang terbentuk kemudian terperangkap dalam roti dan membuat adonan roti mengembang dan bertekstur ringan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Nata de Coco</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Nata de coco adalah contoh produk bioteknologi pangan yang dihasilkan dari fermentasi air kelapa. Fermentasi dalam pembuatan nata de coco umumnya dilakukan oleh bakteri Acetobacter xylinum. Bakteri tersebut mengubah glukosa dan fruktosa yang terdapat dalam air kelapa menjadi polisakarida atau selulosa. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Tape</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapai adalah produk penerapan bioteknologi yang dihasilkan dari fermentasi bahan-bahan yang mengandung karbohidrat, seperti beras ketan, singkong, atau pisang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fermentasi dalam produksi tape umumnya dilakukan oleh Saccharoyces cerevisiae, jamur yang sama seperti dalam produksi roti. Jamur ini melakukan hidrolisis karbohidrat dalam kondisi anaerob, kemudian mengubahnya menjadi alkohol dan karbondioksida.Rumus reaksi dari proses fermentasi tapai adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
C6H12O6 ---> 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Bir</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sama seperti tapai dan roti, bir juga merupakan produk bioteknologi pangan yang memanfaatkan jamur Saccharomyces cerevisiae dalam proses produksinya. Substrat yang difermentasi dalam produksi bir berasal dari tumbuhan barley atau tumbuhan sejenis gandum. Maltosa dalam biji barley diubah menjadi glukosa kemudian menjadi alkohol selama 5-14 hari oleh jamur ini. Kandungan alkohol dalam bir umumnya berkisar antara 3-5%.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>7. Minuman Anggur</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Anggur (wine) dibuat dari fermentasi sari buah anggur yang dilakukan oleh jamur Saccharomyces cerevisiae. Produk anggur bisa dibedakan menjadi beberapa jenis. Pengelompokan tersebut lazimnya dipengaruhi oleh jenis buah anggur yang diproses, perubahan selama fermentasi, serta lama dan cara penyimpanannya. Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi komposisi asam dan senyawa aromatik organik yang terkandung dalam anggur. Produk bioteknologi pangan ini umumnya mengandung 10-15% alkohol.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>8. Yoghurt</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Yogurt merupakan produk olahan susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri asam laktat. Umumnya, bakteri asam laktat yang digunakan dalam pembuatan produk bioteknologi satu ini adalah Lactobacillus bulgaris, Streptococcus lactis, atau Streptococcus thermophilus. Fermentasi mengubah laktosa dalam susu menjadi asam laktat. Kondisi asam yang tercipta setelah fermentasi membuat susu mengalami pendadihan. Dadih inilah yang kemudian dikumpulkan dan ditampung menjadi yogurt yang biasa kita konsumsi sehari-hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>9. Keju</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sama seperti yogurt, keju juga merupakan produk olahan susu yang diproduksi melalui penerapan bioteknologi pangan. Keju dibuat melalui fermentasi susu oleh bakteri asam laktat seperti Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus thermophillus. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam produksi keju, bahan baku berupa susu diubah menjadi asam laktat melalui proses pemanasan terlebih dahulu agar semua bakteri mati. Setelah itu, enzim renin yang diperoleh dari usus hewan memamah biak ditambahkan untuk membuat susu menggumpal. Gumpalan susu inilah yang kemudian diperas dan dipadatkan sehingga membentuk keju. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>10. Sauerkraut atau Acar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bakteri asam laktat juga digunakan dalam produksi pengawetan sayur dan buah menjadi sauerkraut atau acar. Lactobacillus casei, Lactobacillus brevis, dan Lactobacillus cremoris mengubah susunan kimia dalam substrat sayur dan buah menjadi asam sehingga lebih awet dan memiliki cita rasa yang khas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>11. Tauco</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tauco adalah produk bioteknologi pangan yang dibuat dari fermentasi biji kedelai. Fermentasi dalam produksi tauco melalui 2 tahapan melibatkan 2 mikroorganisme yang berbeda, yaitu jamur dan bakteri. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fermentasi tahap pertama dilakukan oleh jamur Aspergillus oryzae dan Rhizopus oligosporus sehingga berjalan seperti pada pembuatan tempe. Sedangkan fermentasi tahap kedua dilakukan oleh bakteri-bakteri yang tahan terhadap kondisi salinitas tinggi seperti Laktobacillus delbruckii, Hansenulla sp., dan Zygosaccharomyces soyae.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>12. Kecap</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Proses produksi kecap hampir sama dengan proses produksi tauco. Kecap diproduksi dengan melibatkan kerja jamur Aspergillus oryzae dan Aspergillus soyae, serta bakteri asam laktat. Peranan bakteri asam laktat sangan membantu dalam pembentukan aroma dan rasa khas kecap. Dalam hal ini, enzim protease juga memegan peran penting dari kualitas kecap yang nantinya dihasilkan</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>13. Terasi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Terasi ternyata juga merupakan produk bioteknologi pangan. Ia diproduksi melalui proses fermentasi udang atau ikan. Mikroorganisme yang terlibat di fermentasi ini, antara lain Bacillus, Lactobacillus, Pediococcus, Brevibacterium dan Corynebacterium. Fermentasi mengubah udang dan ikan menjadi pasta merah kecoklatan beraroma khas yang siap dicetak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>14. Cuka</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Cuka dihasilkan dari oksidasi etanol yang dilakukan bakteri Acetobacter. Etanol yang digunakan sebagai bahan baku cuka bisa diperoleh dari anggur, bir, sari tebu, atau sari buah apel. Sifat cuka sangat asam sehingga harus diencerkan lebih dulu sebelum digunakan. Reaksi kimia yang terjadi dalam proses oksidasi pembuatan cuka adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
C2H5OH + O2 ---> CH3COOH + H2O + Energi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>15. Tempe Bongkrek</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tempe bongkrek merupakan produk bioteknologi pangan yang diperoleh melalui fermentasi bungkil kelapa (limbah pengolahan minyak kelapa). Fermentasi bungkil kelapa umumnya dilakukan oleh bakteri Pseudomonas cocovenenans. Tempe bongkrek akan bersifat racun bila terjadi kontaminasi oleh bakteri Burkholderia cocovenenans dalam proses pembuatannya. Efek racun bakteri ini akan membuat terganggunya sistem pernafasan, bahkan hingga menyebabkan kematian. Efek inilah yang bisa menjadi contoh dampak bioteknologi pangan yang harus diwaspadai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, demikianlah pemaparan yang dapat kami sampaikan mengenai contoh-contoh produk yang dihasilkan dari penerapan bioteknologi pangan. Semoga dapat memberikan gambaran bagi Anda dalam memahami pentingnya bioteknologi bagi kelangsungan hidup umat manusia. Salam.</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-62604364843713116012017-10-07T09:20:00.003-07:002017-10-07T09:20:44.134-07:00Bioteknologi Modern : Pengertian, 10 Contoh Produk dan Penerapannya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Bioteknologi Modern : 10 Contoh Produk dan Penerapannya - Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong lahirnya beragam teknik yang mampu memecahkan permasalahan hidup manusia. Salah satu teknik buah karya perkembangan iptek tersebut adalah teknik bioteknologi modern.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pengertian Bioteknologi Modern</b> Bioteknologi modern adalah penerapan bioteknologi menggunakan alat dan cara kerja yang canggih dalam menghasilkan suatu produk yang berasal dari rekayasa genetik, melalui teknik DNA rekombinan, fusi protoplasma, atau kultur jaringan. Bioteknologi modern dilakukan dalam keadaan steril, sehingga kualitas produk yang dihasilkan lebih optimal, baik secara kualitas maupun kuantitas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Contoh Bioteknologi Modern</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagian produk yang dihasilkan dari penerapan bioteknologi modern ternyata sudah akrab dalam kehidupan kita. Beberapa contoh produk bioteknologi modern tersebut antara lain:</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Bioteknologi Modern" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCPQNq6oaycX13FcEZYNmozkakz5RypZzIBJMbtAADBy0myq-wG94KU0_NIAeoWcsYm5o_YUU8cAUsjlag4ZomBQ3oThhA9jwINmH1TAUqzGoBEZRapfeFWlGJXYwZp7LTMpPyJUFKFVw/s400/bioteknologi+modern.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Kultur Jaringan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kultur jaringan adalah contoh penerapan bioteknologi modern yang dilakukan untuk menghasilkan bibit tanaman melalui isolasi jaringan tanaman tertentu dalam media in vitro. Kultur jaringan merupakan solusi masalah perbanyakan tanaman dalam usaha budidaya pertanian. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan kultur jaringan, kita bisa memperoleh bibit tanaman seragam dalam jumlah banyak tanpa terbatas oleh kondisi iklim dan cuaca. Beberapa tanaman yang sering dibiakan menggunakan teknik kultur jaringan misalnya pisang, tebu, anggrek, dan beberapa tanaman hias lainnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Bayi Tabung</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bayi tabung adalah penerapan bioteknologi modern yang membantu banyak pasangan suami istri dengan masalah kesuburan. Pasangan yang tidak dapat memperoleh keturunan karena adanya faktor pembatas fisik bisa menerapkan teknik ini sebagai solusi terbaik. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Teknik pembuahan yang dirintis oleh R.G Edwards dan P.C Steptoe pada tahun 1977 ini dilakukan dengan pengendalian ovulasi wanita secara hormonal, pengambilan sel telur, dan pembuahan oleh sperma dalam suatu media cair. Pembuahan yang terjadi dalam teknik bayi tabung dilakukan di luar tubuh wanita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Kloning</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kloning adalah teknik bioteknologi modern yang dilakukan untuk menghasilkan individu baru yang identik secara genetik. Melalui kloning, kita dapat menghasilkan salinan berkas dari DNA, gen, sel, jaringan, atau organisme tertentu. Contoh penerapan teknik ini misalnya dapat kita temukan pada kloning domba dolly. Domba dolly dihasilkan dari transfer inti sel autosom (diploid) ke dalam ovum (haploid) yang telah diambil inti telurnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Tanaman Unggul</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Melalui bioteknologi modern, manusia juga telah berhasil memodifikasi sifat tanaman sehingga memiliki ketahanan tertentu terhadap kondisi tertentu, seperti hama, penyakit, atau kekeringan. Teknik yang dilakukan dalam menghasilkan tanaman bersifat unggul adalah dengan melakukan penyisipan gen-gen tertentu secara transfer genetik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Hewan Transgenik</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Transfer genetik yang dilakukan untuk menghasilkan individu dengan sifat unggul juga dapat diterapkan di bidang peternakan. Hewan-hewan transgenik yang diperoleh dari teknik ini memiliki kemampuan-kemampuan yang lebih baik baik dalam ketahanannya terhadap hama penyakit, mampu menghasilkan susu dan daging yang lebih banyak dan berkualitas, serta sifat-sifat unggul lainnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Inseminasi Buatan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Inseminasi buatan atau kawin suntik adalah teknik yang dilakukan untuk mempercepat proses perkembangbiakan pada hewan-hewan tertentu. Teknik ini dilakukan dengan memasukan sperma dari induk jantan ke dalam sel telur betina menggunakan insemination gun. Adapun hewan yang lazimnya digunakan sebagai indukan adalah hewan memamah biak seperti kambing, sapi, kuda, dan lain sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Melalui teknik inseminasi buatan, kita dapat memperoleh banyak keuntungan seperti mutu genetik ternak lebih baik, penggunaan bibit pejantan dapat oprimal, angka kelahiran ternak baru meningkat, serta dapat <b>mencegah penularan penyakit kelamin tertentu.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>7. Hormon BST</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Rekayasa genetik yang merupakan cabang bioteknologi telah mendorong para ilmuan untuk berhasil menemukan hormon BST(Bovine Somatotrophin). Hormon ini adalah hormon yang mampu mengoptimalkan pertumbuhan dan produktivitas susu pada hewan mamalia. Melalui penggunaan hormon ini, sapi dapat menghasilkan 20% susu lebih banyak dari keadaan normal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan hormon BST legal dan sudah disetujui di Amerika, akan tetapi di Eropa hal tersebut dilarang karena dianggap dapat meningkatkan kemungkinan munculnya penyakit masitis hingga 70% pada hewan yang disuntik hormon ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>8. Vaksin</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Vaksin merupakan produk bioteknologi modern yang berupa bahan antigenik penangkal masuknya suatu penyakit ke dalam tubuh kita. Pemberian vaksin membuat kekebalan aktif tubuh terhadap serangan penyakit (terutama yang disebabkan virus dan bakteri) akan semakin meningkat. Beberapa vaksin yang sudah akrab di tubuh kita misalnya vaksin folio, campak, hepatitis, dan vaksin malaria.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>9. Antibiotik Jenis Baru</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bioteknologi modern juga berperan penting dalam dunia farmasi dan kesehatan. Melalui penerapannya, para ilmuan dapat memproduksi antibiotik-antibiotik baru melalui rekayasa genetik galur mikroorganisme. Antibiotik adalah obat yang kita gunakan untuk mengatasi masalah kesehatan pada tubuh yang diakibatkan inveksi bakteri, jamur, atau virus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>10. Hormon Insulin</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Hormon insulin berperan penting dalam mengendalikan penyerapan karbohidrat atau glukosa di dalam tubuh kita. Orang-orang yang terserang diabetes umumnya memiliki masalah produksi hormon insulin di dalam tubuhnya. Tubuh mereka tidak mampu menghasilkan hormon insulin sendiri sehingga diperlukan teknologi plasmid yang dapat mengisolasi gen penghasil insulin dari sel pancreasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, demikianlah beberapa contoh bioteknologi modern dan penerapannya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tentu akan mempengaruhi pola dan penemuan produk bioteknologi baru. Bisakah kita menjadi ahli di bidang ini?</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-60733949317706019052017-10-07T09:17:00.003-07:002017-10-07T09:17:47.913-07:00Proses Pembentukan Tanah beserta Ilustrasinya Lengkap<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Proses Pembentukan Tanah beserta Ilustrasinya Lengkap - Pada mulanya, permukaan bumi tidaklah berupa tanah seperti sekarang ini. Permukaan bumi di awal terbentuknya hanyalah berupa batuan-batuan besar yang gersang dan tidak ditumbuhi tanaman apapun. Batuan-batuan tersebut mengalami proses sangat panjang yang melibatkan beragam faktor pembentukan tanah sehingga membentuk beragam jenis tanah seperti tanah gambut, tanah liat, tanah humus, dan lain sebagainya. Proses yang juga dikenal dengan istilah ‘proses pembentukan tanah’ inilah yang membuat batuan tersebut mengalami perubahan bentuk menjadi tanah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Proses Pembentukan Tanah Proses pembentukan tanah yang berasal dari batuan-batuan besar dipengaruhi oleh banyak faktor. Akan tetapi, secara umum proses ini melewati 4 tahapan besar, yakni proses pelapukan batuan, pelunakan struktur, tumbuhnya tumbuhan perintis, dan proses penyuburan. Berikut akan dijelaskan keempat proses terbentuknya tanah tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Proses Pembentukan Tanah" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjVVqIDR4YtF5NV_eovSMaHUzPaTJaMgrx-DIKaf4QyAPh_N76jxviShvtIgJiKRYSYwF2SV1uPXRfz8Ve7a6E_-eC-j4fc0e2cyirBrdAUzxi9QUxGutmw_1VQEvMoZbDnKrBmm0O-So/s400/skema+proses+pembentukan+tanah.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Proses Pembentukan Tanah</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1<b>. Proses Pelapukan Batuan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Batuan yang berada di permukaan bumi karena pengaruh iklim lambat laun mengalami proses pelapukan menjadi remahan-remahan kecil. Proses pelapukan sendiri sebetulnya melibatkan banyak faktor lain, sehingga ia dikelompokan menjadi 3 jenis, yaitu pelapukan kimiawi, pelapukan fisik, dan pelapukan biologi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelapukan kimiawi sangat dipengaruhi oleh hujan asam yang sering terjadi di awal proses terbentuknya bumi. Asam yang dihasilkan dari kondensasi metana, sulfur, dan klorida dan terbawa ke dalam hujan bersifat sangat korosif, sehingga dapat mengikis batuan-batuan tersebut secara kimia. Hujan asam ini terjadi sangat sering, sehingga pelapukan dapat terjadi hingga batuan-batuan yang letaknya lebih dalam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelapukan fisik dipengaruhi oleh perubahan iklim dan cuaca yang terjadi dengan sangat ekstrim. Perubahan suhu secara drastis membuat ikatan batuan menjadi lapuk dan mudah mengalami cracking (pemecahan). Perlu diketahui bahwa, dalam pelapukan fisik, struktur kimia dari batuan tidak berubah sama sekali, oleh karena itu mineral yang terkandung dari hasil pelapukan tetap sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelapukan biologi umumnya tidak terjadi saat awal proses pembentukan tanah. Jenis pelapukan ini berlangsung secara terus menerus setelah tanah terbentuk dan siap digunakan sebagai media hidup beragam jenis hewan dan tumbuhan mikro. Bisa dikatakan bahwa pelapukan biologi adalah pelapukan penyempurna dari sifat-sifat tanah yang nantinya terbentuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Proses Pelunakan Struktur Batuan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Batuan-batuan remah yang terbentuk dari proses pelapukan kemudian mengalami pelunakan. Dalam hal ini, air dan udara memegang peranan sangat besar. Kedua zat tersebut masuk dan merembes ke dalam sela-sela remahan batuan untuk melunakan struktur batuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain membantu dalam proses pelunakan struktur batuan sehingga lebih sesuai menjadi media tempat hidup, air dan udara juga mendorong calon mahluk hidup dapat mulai tumbuh di permukaan. Akan tetapi, organisme yang dapat berkembang pada tahapan proses pembentukan tanah ini terbilang masih sangat terbatas, misalnya lumut dan mikroba. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sama seperti proses pelapukan, proses pelapukan struktur batuan juga membutuhkan waktu yang sangat lama. Para ahli memperkirakan bahwa bumi menghabiskan jutaan tahun untuk menelusuri tahapan proses pembentukan tanah satu ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Proses Tumbuhnya Tumbuhan Perintis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah tahapan pelunakan struktur batuan selesai, proses pembentukan tanah dilanjutkan dengan tumbuhnya beragam jenis tumbuhan perintis. Tumbuhan-tumbuhan ini berukuran lebih besar dari lumut, sehingga akar-akar yang masuk ke dalam batuan yang telah lunak dapat membantu memecah batuan tersebut. Selain itu, asam humus yang mengalir dari bagian permukaan batuan membuat batuan yang berada di bagian dalam dapat melapuk secara sempurna. Pada tahapan inilah proses pelapukan biologi dimulai. </div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-30945278436020432262017-10-07T09:15:00.003-07:002017-10-07T09:15:41.942-07:005 Faktor Pembentuk Tanah dan Keterangan Gambar Lengkap <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
5 Faktor Pembentuk Tanah dan Keterangan Gambar Lengkap - Tanah adalah lapisan kulit terluar bumi yang terbentuk dari proses pelapukan bahan induk batuan. Batuan yang menjadi bahan induk mengalami proses pelapukan panjang sebelum akhirnya berubah wujud, sifat, dan karakteristiknya menjadi tanah. Dalam proses ini, beberapa faktor memegang peranan penting terhadap karakteristik tanah yang dihasilkan. Berikut ini akan kami jelaskan mengenai faktor-faktor pembentuk tanah tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Faktor Pembentuk Tanah Setelah diklasifikasikan, sedikitnya terdapat 5 faktor pembentuk tanah yang turut andil dalam mempengaruhi jenis dan karakteristik tanah yang dihasilkan dari proses pelapukan batuan. Kelima faktor tersebut antara lain iklim, organisme, bahan induk batuan, topografi, dan waktu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Faktor Pembentuk Tanah</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Faktor Pembentuk Tanah" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiowTu20CfVCQWMopZ4qj7yIGXTO1ZT6CgDvLfSZ81lsj5wEDDAId6-0o2Zou9SHTY21mCzJ0FeD7KReUf__CK5H62Md0T2vrQFoV_3__-JTNhCIj14117C3ZVY7MAYVp_yD5tMpg0YGWc/s400/faktor+pembentuk+tanah.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="5 Faktor Pembentuk Tanah dan Keterangan Gambar Lengkap " width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Iklim</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Iklim sebetulnya terbagi menjadi beberapa unsur. Hanya saja, unsur iklim yang paling berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah adalah sekedar suhu udara dan curah hujan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suhu mempengaruhi kecepatan proses pelapukan fisik batuan, semakin tinggi suhu maka pelapukan batuan akan semakin cepat, sedangkan semakin rendah suhu maka pelapukan akan semakin lambat. Adapun curah hujan mempengaruhi kekuatan erosi dan leaching batuan induk. Curah hujan yang tinggi akan membuat keasaman tanah semakin meningkat sehingga tanah terkorosi secara kimia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Organisme</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Organisme atau mahluk hidup seperti vegetasi dan mikrobia tanah juga merupakan salah satu faktor pembentuk tanah. Faktor organisme sangat berpengaruhi terutama pada kandungan bahan organik penyusun tanah. Faktor organisme mempengaruhi terjadinya proses pelapukan organik, membantu pembentukan tanah humus, mempengaruhi jenis vegetasi yang tumbuh, serta kandungan kimia organik yang terdapat di tanah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Bahan Induk</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahan induk batuan merupakan faktor pembentuk tanah yang paling mempengaruhi karakteristik tanah yang nantinya dihasilkan. Bahan induk batuan ada beberapa jenis, misalnya batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanah yang terbentuk dari pelapukan umumnya akan memiliki karakteristik yang memperlihatkan asal bahan induk batuannya. Tanah yang mengandung kadar ion Ca+ tinggi umumnya berasal dari pelapukan bahan induk yang kaya Ca. Tanah dengan persentase pasirnya tinggi diperoleh dari bahan induk dengan kandungan pasir tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Topografi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain ketiga faktor di atas, topografi atau relief daerah juga akan mempengaruhi proses pembentukan tanah. Faktor pembentuk tanah ini terkait erat dengan tingkat kemiringan dan sistem drainase dari suatu daerah batuan yang mengalami pelapukan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanah yang berada di topografi miring umumnya memiliki lapisan tanah yang tipis. Hal ini karena adanya erosi yang terjadi akibat aliran air. Sedangkan tanah yang berada di topografi landai umumnya akan memiliki lapisan yang tebal karena pengaruh sedimentasi. Adapun terkait dengan sistem drainase, pengaruh akan terjadi pada sifat kimia tanah. Tanah yang berada di daerah dengan sistem drainase kurang baik akan bersifat lebih asam karena dekomposisi bahan organiknya berjalan dengan sangat lambat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Waktu</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Faktor pembentuk tanah yang terakhir adalah waktu. waktu sangat mempengaruhi sifat fisik, kimia, dan biologi dari tanah yang terbentuk. Hal ini menyebabkan dalam ilmu tanah kita mengenal istilah tanah tua, tanah dewasa, dan tanah muda. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Tanah muda adalah tanah yang perbedaan bahan mineral dan bahan organik masih tampak sehingga bahan induknya masih terlihat. Biasanya terbentuk dalam kurun waktu 100 tahun. Jenis tanah yang masuk kategori tanah muda misalnya tanah aluvial, regosol, dan litosol.</li>
<li style="text-align: justify;">Tanah dewasa adalah tahap perkembangan tanah muda tingkat lanjut yang membentuk horizon B dalam susunan dekomposisi tanah. Biasanya terbentuk dalam kurun waktu 10.000 tahun. Jenis tanah yang masuk kategori tanah muda misalnya tanah andosol, latosol, dan grumosol.</li>
<li style="text-align: justify;">Tanah tua adalah tanah yang telah mengalami perubahan-perubahan nyata dalam waktu yang panjang sehingga horizon A dan B dapat diklasifikasikan menjadi beberapa golongan (A1, A2, A3, B1, B2, B3) berdasarkan ciri fisik yang nampak. Jenis tanah yang masuk kategori tanah muda misalnya tanah podsolik dan laterit.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian uraian mengenai 5 faktor pembentuk tanah dan keterangannya. Semoga bisa membantu pekerjaan rumah Anda. Pelajari juga mengenai jenis-jenis pelapukan batuan dalam proses pembentukan tanah pada artikel berikutnya. Salam.</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-67818994523984875032017-10-07T09:02:00.003-07:002017-10-07T09:02:39.872-07:00Jenis Jenis Tulang, Gambar, dan Keterangannya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Jenis Jenis Tulang, Gambar, dan Keterangannya - Coba tekan dan rasakan tulang yang ada di dagu dan di bagian telingamu. Bedakan keduanya! Antara tulang di dagu dan tulang yang terdapat di bagian dalam telinga memiliki perbedaan, baik dari sifat-sifat fisik maupun dari jaringan penyusunnya. Tulang dagu akan terasa lebih keras, sedangkan tulang dalam telinga terasa lebih lunak. Perbedaan semacam ini berlaku pula pada tulang di bagian-bagian lain. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jenis Jenis Tulang. Berdasarkan sifat fisik dan jaringan penyusunnya, tulang memang dibedakan menjadi 2, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon). Berikut akan dijelaskan mengenai kedua jenis tulang tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Jenis Jenis Tulang</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Jenis Jenis Tulang" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT3To6QBbB6ZptrvcnFp9bwovxol2IbJ25v2venDMdkl14FIOCGK2L2ntManyORSnTkOBG60fCOb8b1TPXGH0a4oHWqMRXfZnu0oTs4_gfSj2pQsoBMN7WDULIgHcO207h5PiiA2HHZLw/s400/jenis+jenis+tulang.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Jenis Jenis Tulang, Gambar, dan Keterangannya" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Tulang Rawan (Kartilago)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tulang rawan adalah jenis tulang yang tersusun atas banyak sel tulang rawan. Di bagian ruang antar sel tulang rawan ini kita akan menemukan lebih banyak kandungan zat perekat daripada kandungan zat kapurnya. Kondisi tersebut membuat tulang rawan bersifat lentur dan bingkas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sistem rangka anak-anak umumnya akan memiliki jumlah tulang rawan yang lebih banyak. Bahkan di usia bayi dan balita, jenis tulang inilah yang mendominasi sistem gerak pasifnya. Seiring pertumbuhan dan pertambahan usia, tulang-tulang rawan yang terdapat pada tubuh bayi dan anak-anak akan berubah menjadi lebih keras menjadi tulang sesungguhnya (osteon) melalui proses pembentukan tulang (osifikasi). Akan tetapi, di antara beberapa tulang rawan tersebut ada yang tidak akan mengalami perubahan serupa, misalnya seperti tulang rawan yang terletak pada laring, bronkus, hidung, tulang rusuk, telinga, serta pada rongga antara ruas-ruas tulang belakang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan matriks atau bagian terkeras dilapisan luarnya, tulang rawan dibedakan menjadi 3 jenis. Jenis-jenis tulang rawan tersebut antara lain tulang rawan hialin, tulang rawan elastik, dan tulang rawan serat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>a. Tulang Rawan Hialin</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tulang rawan hialin adalah jenis tulang rawan yang matriksnya mengandung serat kolagen yang susunannya menyebar dan membentuk anyaman yang halus dan rapat. Jenis tulang rawan ini adalah bentuk tulang yang paling banyak ditemukan dibanding jenis tulang rawan lainnya. Kita dapat menemukan tulang rawan hialin misalnya pada ujung-ujung tulang rusuk dan sekitar saluran pernapasan. Wujudnya bening seperti kaca.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>b. Tulang Rawan Elastik</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tulang rawan elastik adalah jenis tulang rawan yang susunan matriks, polikandrium, lacuna dan selnya menyerupai tulang rawan hialin, namun serat kolagennya tidak menyebar melainkan bergelombang. Kita dapat menemukan tulang rawan elastik misalnya pada bagian luar telinga dan epiglottis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>c. Tulang Rawan Serat</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tulang rawan serat disebut juga fibrosa atau fibrokartilago; adalah jenis tulang rawan yang matriksnya mengandung serabut kolagen tidak teratur dan kasar. Karakteristik tulang rawan serat adalah lakunanya berbentuk bulat berisi sel kondrosit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Tulang (Osteon)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tulang (osteon) adalah jenis tulang yang dihasilkan dari perkembangan lanjut tulang rawan melalui proses osifikasi. Tulang keras adalah tulang yang menyusun sistem rangka remaja dan orang dewasa. Tulang keras disusun atas bagian-bagian berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Ostreoprogenator adalah sel khusus (derivate mesenkima) dengan potensi mitosis yang dapat berdiferensiasi menjadi osteoblas. Umumnya terdapat di bagian luar membran (periosteum).</li>
<li style="text-align: justify;">Osteoblas adalah sel tulang muda yang akan membentuk tulang dewasa (osteosit).</li>
<li style="text-align: justify;">Osteosit adalah sel tulang dewasa.</li>
<li style="text-align: justify;">Osteoklas adalah sel tulang yang terdapat di sekitar permukaan tulang. Sel ini berkembang dari monosit. Fungsi osteoklas adalah untuk perkembangan, pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan tulang.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, demikianlah pemaparan mengenai jenis-jenis tulang dan penjelasannya. Simak pemaparan selanjutnya mengenai bentuk-bentuk tulang pada artikel berikutnya. Semoga bermanfaat.</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-62242564926866891462017-10-07T09:00:00.001-07:002017-10-07T09:00:25.211-07:00Kelainan Tulang Belakang, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Kelainan Tulang Belakang, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya - Tulang belakang adalah salah satu organ penting di tubuh kita. Organ ini memiliki banyak sekali fungsi untuk menunjang aktivitas kita sehari-hari. Dengan adanya jenis tulang ini, bagian atas tubuh, seperti dada dan kepala dapat bekerja dengan optimal. Selain itu, tulang belakang yang normal juga penting untuk menyeimbangkan titik tumpu berat badan bagian atas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kelainan Tulang Belakang. Meski memiliki fungsi yang sangat penting, tulang belakang juga dapat mengalami beberapa jenis kelainan. Berikut ini tim penulis eBiologi.com akan memaparkan jenis-jenis kelainan tulang belakang tersebut lengkap dengan penyebab, diagnosa, dan cara pengobatannya. Silakan disimak!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Kelainan Tulang Belakang</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Kelainan Tulang Belakang" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_jHPRji6Ga8yLQVDAqV53XwmKCqze0D2Q1B8VKm0EJGwbgAWBWgUwYfTB7im6aXeDqSd_Ww3YBs2qqcuyF4HVY15B2SMvN6sRJ0RerDlzKSki3eC26rXJDXMMQZhLeH-2RsBI7Jv_ZWs/s400/kelainan+tulang+belakang.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Ada 3 jenis kelainan tulang belakang, yaitu skoliosis, kifosis, serta lordosis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Kelainan Skoliosis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kelainan Tulang Belakang - skoliosis Skoliosis adalah kondisi kelengkungan abnormal ke arah samping pada tulang belakang. Kelengkungan ini umumnya terjadi pada sekitar segmen leher (servikal), dada (torakal), dan pinggang (lumbal). Dari seluruh dunia, anak-anak usia 10-14 tahun, sekitar 4% di antaranya akan mengalami masalah kelainan tulang belakang ini, dengan risiko lebih besar terjadi pada anak perempuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab skloliosis. Di antaranya karena bawaan (kongenital) serta karena masalah neuromuskuler (kelumpuhan otot) yang ditimbulkan akibat inveksi penyakit polio, cerebral palsy, osteoporosis juvenil, dan distrofi otot. Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang sangat mudah diidentifikasi. Penderita umumnya akan memiliki gejala-gejala yang tampak, seperti :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Melengkungnya tulang belakang ke arah samping secara abnormal</li>
<li style="text-align: justify;">Bahu dan pinggul tingginya tidak sama antara yang kiri dan kanan </li>
<li style="text-align: justify;">Sering mengalami nyeri punggung terutama setelah berdiri atau duduk terlalu lama</li>
<li style="text-align: justify;">Adanya gangguan pernafasan (pada kondisi skoliosis parah dengan derajat kelengkungan >60 derajat)</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Skioliosis adalah kelainan tulang belakang yang masih dapat disembuhkan. Akan tetapi, pengobatan biasanya akan tergantung dari penyebab, lokasi, serta berapa derajat kelengkungan tulang belakang yang diderita. Pengobatan skioliosis yang paling sering dilakukan adalah dengan terapi penggunaan alat penyangga (brace) untuk menurukan progresivitas kelengkungan, terapi elektrospinal, serta melalui pembedahan dan pemasangan logam pembantu. [Baca Juga : Macam Macam Sendi]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Kelainan Kifosis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kelainan Tulang Belakang - kifosis Kifosis adalah masalah kelainan tulang belakang yang timbul karena adanya gangguan perkembangan, trauma, dan penyakit degeneratif. Kifosis kadang kali juga disebut penyakit Scheuermann. Gejala yang ditunjukan penderita penyakit ini adalah nyeri punggung menetap, sering kelelahan, kekakuan tulang belakang sehingga akan terasa sakit bila ditekan, serta tulang punggung terlihat melengkung pada bagian atasnya. Untuk diagnosa lengkap, dokter umumnya akan menyarankan penderita untuk melakukan rontgen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada kondisi serangan yang ringan, terapi pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan menurunkan ketegangan punggung melalui diet, serta dengan menghindari aktivitas-aktivitas berat. Adapun pada kondisi yang lebih buruk, penderita kifosis biasanya akan disarankan menggunakan alat penyangga tulang belakang (brace) serta tidur pada alas yang keras. [Baca Juga : Bentuk Bentuk Tulang]</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Kelainan Lordosis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kelainan Tulang Belakang - lordosis Lordosis adalah jenis kelainan tulang belakang yang dapat diidentifikasi dengan adanya bengkokan pada tulang punggung bagian bawah jika dilihat dari belakang. Kelainan tulang belakang ini tidak menunjukan gejala yang sama pada setiap penderitanya. Akan tetapi, penonjolan bokong, gangguan perkembangan paha, distrofi muskuler, dan gangguan neuromuskuler sering kali menjadi tanda yang paling mudah diketahui.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa penderita yang mengalami lordosis umumnya juga menunjukan gejala yang hampir sama dengan gejala deformitas tulang belakang lainnya. Oleh karena itu, untuk membedakan apakah suatu gejala yang muncul benar-benar merupakan gejala lordosis, beberapa pemeriksaan seperti Magnetic Resonance Imaging (MRI), pemeriksaan sinar X, atau pemeriksaan Computed Tomography Scan (CT Scan) mutlak dilakukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika lordosis disebabkan karena kelainan sikap tubuh, terapi sikap duduk, tidur, dan sikap aktivitas lainnya adalah metode pengobatan yang bisa menjadi pilihan. Akan tetapi jika lordosis disebabkan karena adanya gangguan paha, maka pengobatan neurotherapy adalah satu-satunya jalan yang dapat ditempuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, demikianlah beberapa kelainan tulang belakang yang secara tidak sadar mungkin sedang Anda alami sekarang ini. Semoga dapat menjadi informasi yang bermanfaat.</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-67912396735147209862017-10-07T08:58:00.001-07:002017-10-07T08:58:18.610-07:00Bentuk-Bentuk Tulang, Gambar, dan Keterangannya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Bentuk-Bentuk Tulang, Gambar, dan Keterangannya - Tulang adalah organ penting yang menunjang sistem gerak manusia. Berdasarkan sifat fisik dan jaringan penyusunnya, tulang manusia terbagi ke dalam 2 jenis, yaitu tulang rawan dan tulang keras (osteon). Adapun berdasarkan bentuknya, tulang terbagi ke dalam 4 jenis, yaitu tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek, dan tulang tak berbentuk. Pada artikel kali ini kita akan membahas bentuk bentuk tulang serta ciri dan karakteristiknya masing-masing.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bentuk Tulang Semua bentuk tulang, baik itu tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek, maupun tulang tak berbentuk, semuanya memiliki karakteristik dan ciri fisiknya masing-masing. Perhatikan gambar keempat bentuk tulang tersebut berikut ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Bentuk-Bentuk Tulang</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Bentuk-Bentuk Tulang" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo_kEhD8sz3F5J0nQjSrF5-pMb3xN2AlpI3cApazaWpHSjsDZPosUKPbSiNcdCG4wbHLL5oL96hUatJ1och0SOszi9vRLCoF_IbXU4K1K7hS3CFJn8mx-_aNHBppcFLEZFaik1iQiHSFY/s400/BENTUK+TULANG.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Tulang Pipa (Tulang Panjang)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bentuk-Bentuk Tulang pipa Tulang pipa adalah tulang dengan bentuk panjang menyerupai pipa atau tabung. Karena bentuknya ini, kadang kali tulang pipa disebut juga tulang panjang. Bentuk tulang ini memanjang dengan setiap ujungnya meluas dan menyerupai bentuk bonggol. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian, yaitu dua bagian ujung yang membonggol (epifis), bagian tengah (diafisis), dan bagian antara ujung dan tengah (cakra epifis). Perhatikan gambar di samping untuk lebih jelasnya!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam bonggol yang terdapat dalam tulang pipa terdapat tulang spons yang berongga. Rongga dalam tulang spons tersebut berisi sumsum merah tulang. Sumsum ini berfungsi sebagai tempat sel-sel darah merah diproduksi. Adapun pada bagian tengah tulang pipa terdapat sumsum kuning atau jaringan lemak. Sumsum ini berfungsi sebagai tempat sel darah putih diproduksi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa tulang pada tubuh manusia yang tergolong memiliki bentuk tulang pipa antara lain tulang paha, tulang betis, tulang kering, dan tulang hasta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Tulang Pipih</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bentuk-Bentuk Tulang Pipih Tulang pipih adalah tulang dengan bentuk pipih gepeng. Tidak seperti tulang pipa, bagian dalam tulang pipih umumnya tidak berongga sehingga bersifat pejal. Pada bagian bawah tulang pipih, spons berisi sumsum merah tulang yang menjadi tempat produksi sel darah merah biasanya juga ditemukan. Beberapa tulang pada tubuh manusia yang tergolong mempunyai bentuk tulang pipih antara lain tulang rusuk, tulang dada, tulang tengkorak, dan tulang belikat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Tulang Pendek</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tulang pendek adalah tulang dengan bentuk pendek. Sama seperti tulang pipih, tulang pendek juga tidak berongga dan bersifat pejal, akan tetapi mengandung sumsum merah tulang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bentuk-Bentuk Tulang Pendek Karena bentuknya yang pendek, tulang ini biasanya bergerombol dan membentuk ruas-ruas tulang. Beberapa tulang pada tubuh manusia yang tergolong mempunyai bentuk tulang pipih antara lain ruas-ruas tulang pergelangan tangan, ruas tulang belakang, ruas jari tangan, dan ruas jari kaki.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Tulang Tak Berbentuk</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tulang tak berbentuk adalah tulang dengan bentuk yang tidak menentu. Jenis tulang ini hanya terdapat pada kerangka wajah dan tulang belakang manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikianlah ulasan mengenai bentuk bentuk tulang, gambar, beserta keterangannya. Semoga dapat bermanfaat dan lanjutkan pemahaman Anda mengenai sistem gerak manusia dengan membaca artikel selanjutnya mengenai hubungan antar tulang (persendian).</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-69558389846410986822017-10-07T08:50:00.003-07:002017-10-07T08:50:59.844-07:00Macam Macam Sendi dalam Hubungan Antartulang Dengan Gambar<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Macam Macam Sendi dalam Hubungan Antartulang Dengan Gambar - Dalam sistem gerak manusia, tulang saling berhubungan satu sama lain. Hubungan antartulang atau juga dapat disebut artikulasi, memungkinkan kita bergerak karena adanya suatu sistem persendian. Adapun berdasarkan kemampuan geraknya, sendi dibedakan menjadi 3 macam. Apa saja ketiga macam persendian tersebut? Bagaimana cara kerja dan gerakan dari macam-macam sendi ini? Simak jawaban dan keterangan gambarnya pada artikel berikut!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Macam Macam Sendi Sendi pada tulang terbentuk pada kartilago yang membesar. Kartilago ini di bagian ujungnya akan diliputi jaringan ikat dan selaput sendi (membrane synovial). Jaringan ikat berfungsi untuk menguatkan hubungan antartulang sedangkan selaput sendi menghasilkan cairan synovial yang berfungsi sebagai minyak pelumas sendi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Macam Macam Sendi</span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Macam Macam Sendi" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg053QxrC2PCPIekfVZrbBNzBdXBg6NZVRxkorcveqTEYzb0yLyVtQDHeN73TwRsu0hqAcWYoPSFh4G4oBhgYArcCkvqRxGMrZRfC8Nlr4JKnJ3e8kxVYzdkpjsTeZZHWn4EbKMSv6WIY/s400/macam+macam+sendi+dan+contohnya.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan mekanisme sistem geraknya tersebut, macam-macam sendi pada sistem rangka manusia dibedakan menjadi 3, yaitu sendi mati (sinartrosis), sendi kaku (amfiartosis), dan sendi gerak (diartrosis).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Sendi Mati (Sinartrosis)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sendi mati (sinartrosis) adalah jenis persendian yang tidak dapat digerakkan. Pada sendi mati, jaringan ikat yang menjadi penghubung antartulang akan mengeras dan berubah menjadi tulang. Selain itu, pada hubungan antartulang ini celah sendi pun tidak ditemukan. Sendi mati dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu sulure dan sinkondrosis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Tipe suture adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut padat. Misalnya pada tulang tengkorak.</li>
<li style="text-align: justify;">Tipe sinkondris adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh kartilago hialin. Misalnya hubungan diafisis dan epifisis pada tulang dewasa.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Sendi Kaku (Amfiartosis)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sendi kaku (amfiatrosis) adalah jenis persendian yang memungkinkan untuk dapat sedikit digerakkan. Macam sendi yang satu ini dihubungkan oleh kartilago. Sendi kaku dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu simfisis dan sindesmosis. </div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Tipe simfisis adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih. Misalnya pada pada tulang kemaluan dan sendi antartulang belakang.</li>
<li style="text-align: justify;">Pad sindesmosis adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Misalnya pada sendi antartulang kering dan tulang betis.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Sendi Gerak (Diartrosis)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sendi gerak (diartrosis) adalah jenis persendian yang memungkinkan untuk leluasa digerakkan karena antara dua tulang tidak hubungkan oleh jaringan ikat. Ciri macam sendi yang satu ini adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
Permukaan sendi dilapisi selaput jaringan ikat fibrous yang tipis dan menyerabut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian dalam kapsul dibatasi oleh selaput sendi, yaitu selaput penghahasil cairan synovial yang berfungsi sebagai minyak pelumas sendi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kapsul fibrousnya diperkuat dengan adanya ligament, namun ada juga yang tidak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Biasanya terdapat bantalan kartilago serabut di dalam kapsulnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sendi yang bersifat diartrosis dapat dengan mudah ditemukan pada bagian-bagian tubuh manusia. Adapun berdasarkan arah gerakannya, sendi diartrosis dibedakan menjadi 6 macam. Macam-macam sendi diartrosis tersebut antara lain: </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Macam Macam Sendi</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>a. Sendi Engsel</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sendi engsel adalah sendi diartrosis yang ujung-ujung tulangnya berporos satu dan membentuk engsel. Arah gerakannya hanya satu, yaitu seperti gerakan engsel pintu. Contoh sendi engsel misalnya terdapat pada mata kaki, sendi siku, lutut, dan ruas jari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>b. Sendi Putar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sendi putar adalah sendi diartrosis yang salah satu ujung tulangnya dapat mengitari ujung tulang lainnya. Arah gerakannya memungkinkan untuk berotasi pada satu poros. Contoh sendi putar misalnya terdapat pada sendi antara tulang atlas dan tulang tengkorak, serta sendi antara tulang hasta dan tulang pengumpil. [Baca : Jenis Jenis Tulang]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>c. Sendi Pelana atau Sendi Sela</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sendi pelana adalah sendi diartrosis yang ujung-ujung tulangnya bertaut dan berbentuk pelana. Macam sendi ini memiliki 2 poros berporos dua sehingga dapat bergerak bebas, persis seperti gerakan orang yang sedang berkuda. Contoh sendi pelana misalnya terdapat pada sendi antara tulang pergelangan tangan tulang dengan tulang telapak tangan atau sendi antara tulang telapak tangan dengan ruas jari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>d. Sendi Kondiloid atau Elipsoid</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sendi kondiloid adalah sendi diartrosis yang ujung-ujung tulangnya memungkinkan gerakan ke kanan dan ke kiri, ke depan dan ke belakang. Salah satu ujung tulang pada jenis persendian ini berbentuk oval dan masuk ke dalam ujung tulang lain. Contoh sendi kondiloid misalnya terdapat pada sendi antara tulang pergelangan tangan dan tulang pengumpil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>e. Sendi Peluru</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sendi peluru adalah sendi diartrosis yang ujung-ujung tulangnya berbentuk bongkol dan lekuk. Dengan bentuknya ini gerakan bebas ke semua arah bisa dilakukan karena poros yang terbentuk berjumlah tiga. Contoh sendi peluru misalnya terdapat pada sendi antara tulang lengan atas dan tulang gelang bahu serta pada tulang paha dan tulang gelang panggul.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>f. Sendi Luncur</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sendi luncur adalah sendi diartrosis yang ujung-ujung tulangnya agak rata. Sendi luncur tidak mempunyai poros sehingga hanya dapat melakukan gerakan menggeser. Contoh sendi luncur misalnya terdapat pada sendi antara antar tulang pergelangan tangan, tulang selangka, tulang pergelangan kaki, dan tulang belikat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, demikianlah pemaparan mengenai macam macam sendi dan keterangannya. Semoga dengan gambar-gambar yang kami sajikan, Anda bisa semakin mudah memahami gerakan dan fungsi dari masing-masing jenis sendi tersebut. Semoga bermanfaat.</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-23324289344918494552017-10-07T08:48:00.000-07:002017-10-07T08:48:01.149-07:00Proses Pembentukan Tulang, Urutan, dan Gambarnya Lengkap<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Proses Pembentukan Tulang, Urutan, dan Gambarnya Lengkap - Saat masih bayi, manusia memiliki 270 tulang yang menyusun rangka tubuhnya. Jumlah tulang ini akan menyusut ketika manusia mulai tumbuh dewasa. Saat dewasa, jumlah tulang tersebut hanya tinggal 206 tulang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Proses Pembentukan Tulang Adapun meski jumlah tulang pada saat bayi lebih banyak dibandingkan jumlah tulang saat dewasa, namun tulang bayi umumnya masih belum dapat berfungsi sempurna dalam menopang tegaknya tubuh. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Proses Pembentukan Tulang</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Proses Pembentukan Tulang" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5fr7BeLWDv1l7c43GvBYd7SzCqZy2ioH22ps70LFJR7zMjMt7gUtHfTV-XEAcCBewCLGtZPqH3fPWlMP4ZGKDGTnGy-VAs0GOPNhksejE3qo7WRU-7HGilH1EPiNkYaeBvjq3sqBAAPs/s400/proses+pembentukan+tulang.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Tulang-tulang pada bayi harus melalui proses osifikasi (proses pembentukan tulang) sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada artikel kali ini, kami akan menjelaskan tentang urutan proses pembentukan tulang tersebut secara singkat lengkap dengan gambar ilustrasinya. Silakan disimak!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Pembentukan Tulang di Dalam Rahim</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tulang pada manusia mulai tumbuh sejak dalam masa embrio, tepatnya ketika usia 6-7 minggu dari proses pembuahan di dalam rahim ibu. Pertumbuhan tulang ini terus menerus berlangsung hingga tersusun lengkap pada usia kehamilan 3 bulan. Pada fase ini, proses pembentukan tulang dipengaruhi oleh kalsium dan hormon plasenta. Tulang yang terbentuk pun masih sangat lunak. Akan tetapi, ia akan terus tumbuh dan mengeras hingga proses persalinan tiba.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Pembentukan Tulang pada Bayi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah dilahirkan, proses pembentukan tulang pada bayi akan dipengaruhi oleh kalsium, aktivitasnya sehari-hari, serta dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan. Hormon pertumbuhan yang berpengaruh dalam proses ini adalah osteoblas dan osteoklas. Kedua hormon tersebut bekerja secara bertolak belakang. Osteoblas bekerja dengan memicu proses pertumbuhan tulang, sedangkan osteoklas bekerja menghambat proses tersebut. Mekanisme ini terjadi untuk menghasilkan proses pembentukan tulang yang benar-benar seimbang. Dalam fase ini, tulang-tulang yang terbentuk adalah tulang-tulang rawan (kartilago) yang teksturnya masih sangat lunak dan warnanya masih transparan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Pembentukan Tulang pada Orang Dewasa</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Proses Pembentukan Tulang Dari usia bayi hingga usia 25 tahun, tulang manusia akan terus mengeras melalui proses osifikasi. Tulang rawan (kartilago) akan berubah menjadi tulang keras (osteon) melalui serangkaian proses panjang tersebut sehingga dapat menghasilkan tulang yang dapat berfungsi sempurna untuk menopang aktivitas sehari-hari seperti duduk, berdiri, berlari, dan gerakan-gerakan lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam proses osifikasi, rongga pada tulang rawan (kartilago) akan terisi osteoblas. Osteoblas akan membentuk sel-sel tulang (osteosit) yang kemudian mengisi pembuluh darah dan serabut syaraf secara melingkar (sistem havers). Matriks ini kemudian akan menghasilkan kapur dan fosfor dan membuat tulang mengeras dan terus tumbuh. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan jenis tulang yang terbentuk, proses pembentukan tulang (osifikasi) pada fase ini dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:</div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Osifikasi endokondral adalah proses pembentukan tulang dari kartilago (tulang rawan), misalnya pada tulang panjang.</li>
<li style="text-align: justify;">Osifikasi intramembranosus adalah proses pembentukan tulang dari sel-sel mesenkim, misalnya pada tulang pipih tengkorak.</li>
<li style="text-align: justify;">Osifikasi heterotopik adalah proses pembentukan tulang yang terjadi di luar jaringan lunak.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Penurunan Fungsi Tulang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah pertumbuhan dan pembentukan tulang terhenti dan stagnan pada usia 25 tahun, tulang-tulang manusia akan mengalami penurunan fungsi. Beberapa masalah kesehatan tulang banyak menghampiri. Yang paling sering misalnya adalah osteoporosis. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Osteoporosis adalah penyakit degenerasi yang terjadi karena proses pengapuran tulang. Osteoporosis membuat garam-garam tulang, terutama kalium dan magnesium terlarut untuk proses metabolisme. Pada wanita, resiko osteoporosis umumnya lebih besar pada usia-usia > 45 tahun. Osteoporosis atau pengapuran tulang membuat massa tulang secara perlahan akan berkurang sehingga fungsi tulang dalam menopang tubuh manusia semakin menurun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikianlah urutan proses pembentukan tulang pada manusia yang dapat kami jelaskan pada artikel kali ini. Semoga dapat bermanfaat bagi Anda sebagai tambahan wawasan dalam materi sistem gerak pada manusia.</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-15490541061500400582017-10-07T08:45:00.001-07:002017-10-07T08:45:13.633-07:00Komponen Biotik dan Abiotik, Pengertian, dan Contohnya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Komponen Biotik dan Abiotik, Pengertian, dan Contohnya - Ekosistem tersusun atas 2 komponen utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Kedua komponen ini saling melakukan interaksi satu sama lain untuk mencapai keseimbangan. Bagi Anda yang belum mengetahui apa itu komponen biotik dan abiotik, berikut ini tim penulis eBiologi telah merangkum seluk beluk pembahasannya, mulai dari pengertian, contoh, serta hubungan antar keduanya. Silakan disimak!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Komponen Biotik dan Abiotik Secara bahasa, biotik berarti hidup. Adapun dirunut dari istilahnya, pengertian komponen biotik diartikan sebagai komponen-komponen penyusun ekosistem yang berupa mahluk hidup. Beberapa contoh komponen biotik misalnya hewan, tumbuhan, monera, fungi, virus, bakteri, dan manusia. Komponen biotik berkembang biak dan bertahan hidup dalam lingkungan abiotik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Komponen Biotik dan Abiotik" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW5LAL8sWa7FO4CPo_QiAEopmjpGraOE2-pYJcraxYqNr-N4fqdjcDYuZMD9ywTep6DbuOtarl5rstvwglYyiFkum2Zpy11WdhBD7X5QtyTqHbemeOCUQfNp7wVBX3X5bhgwMcAz9JKoM/s400/komponen+bitoik+dan+abiotik+1.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Kebalikan dari pengertian biotik, pengertian komponen abiotik diartikan sebagai komponen-komponen penyusun ekosistem yang berupa benda-benda mati. Beberapa contoh komponen abiotik misalnya tanah, suhu, sinar matahari, air, udara, dan lain sebagainya. Komponen abiotik sangat mempengaruhi jenis dan pola hidup komponen biotik dalam suatu satuan ekosistem. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Komponen Biotik dan Abiotik</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini penjelasan mengenai pengaruh interaksi komponen biotik dan abiotik tersebut secara lebih lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">1. Komponen Biotik</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Manusia merupakan salah satu contoh komponen biotik. Selain manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme juga tergolong ke dalam komponen ini. Asalkan suatu mahluk menunjukan ciri ciri hidup, maka mahluk tersebut dikategorikan sebagai contoh komponen biotik. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun berdasarkan kemampuannya dalam memperoleh makanan, komponen biotik digolongkan menjadi 3 tingkatan, yaitu tingkat autotrof (produsen), heterotrof (konsumen), dan pengurai (dekomposer). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>a. Organisme Autotrof (produsen)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Organisme autotrof disebut juga produsen adalah organisme yang dapat menghasilkan makanannya sendiri. Produsen membuat makanan dengan menyerap senyawa dan zat-zat anorganik untuk kemudian diubah menjadi senyawa organik melalui proses fotosintesis. Ciri khusus organisme yang tergolong autotrof adalah adanya klorofil dalam tubuhnya, seperti pada tumbuhan tingkat tinggi. Dalam interaksi komponen biotik dan abiotik, organisme autotrof merupakan awal dari terciptanya keseimbangan ekosistem.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>b. Organisme Heterotrof (konsumen</b>)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Organisme heterotrof disebut juga konsumen adalah organisme yang menggunakan bahan-bahan organik yang berasal dari organisme lain sebagai sumber energi dan makanannya. Organisme autotrof tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri. Contoh kompenen biotik ini misalnya manusia dan hewan yang berperan baik sebagai karnivora, herbivora, maupun omnivora.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>c. Pengurai (dekomposer)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang merubah bahan-bahan organik dari organisme yang sudah mati menjadi senyawa anorganik melalui proses dekomposisi. Contoh komponen biotik ini misalnya jamur, bakteri, ganggang, cacing, dan lain sebagainya. Beberapa pengurai yang menggunakan sisa bahan organik hasil dekomposisi disebut juga detritivor. Contoh organisme ini misalnya kutu kayu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketiga tingkatan komponen biotik mulai dari organisme autotrof, organisme heterotrof, dan pengurai, semuanya saling berinteraksi satu sama lain untuk membentuk suatu gejala alam biotik seperti pola rantai makanan, piramida makanan, dan lain sebagainya seperti dijelaskan pada artikel selanjutnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">2. Komponen Abiotik</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Komponen abiotik adalah komponen penyusun ekosistem yang berupa mahluk mati. Komponen abiotik memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan komponen biotik. Berikut ini adalah beberapa contoh komponen abiotik beserta penjelasannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a<b>. Udara</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh komponen abiotik yang pertama adalah udara. Udara merupakan sekumpulan gas yang menyusun atmosfer bumi. Sekumpulan gas tersebut tersusun atas oksigen (21,9%), Nitrogen (78,1%), karbon dioksida (0,03%), dan gas lain dalam jumlah yang sedikit. Udara memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan komponen biotik, contohnya kandungan oksigen di udara yang menunjang respirasi manusia atau kandungan karbondioksida yang menunjang fotosintesis bagi organisme autotrof.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>b. Ai</b>r</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Volume air di bumi mencapai jumlah 1,4 milyar km3. Volume tersebut berasal dari air laut (97%), air tawar (0,75%), dan gunung es (2%). Volume air di bumi akan bersifat tetap karena adanya siklus hidrologi. Air merupakan contoh komponen abiotik ekosistem yang perannya sangat vital bagi kehidupan di bumi. Air digunakan untuk berbagai keperluan mahluk hidup, mulai dari untuk fotosintesis, menunjang metabolisme jaringan, dan lain sebagainya. Ketersediaan air merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keadaan komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>c. Cahaya matahar</b>i</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cahaya matahari, baik dari intensitas maupun kualitasnya dapat sangat mempengaruhi kehidupan suatu ekosistem. Intensitas cahaya matahari yang begitu tinggi pada daerah ekosistem gurun misalnya, telah memaksa organisme gurun untuk beradaptasi secara morfologi, fisiologi, dan tingkah laku. Selain itu, cahaya matahari juga membantu organisme autotrof dalam melakukan fotosintesisnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>d. Tanah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan yang berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama. Tanah tersusun atas 4 komponen utama, yaitu bahan mineral, bahan organik, air, dan udara. Tanah menjadi media tumbuh bagi organisme autotrof. Tanah juga digunakan organisme heterotrof sebagai tempat mencari makanan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>e. Suhu</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suhu merupakan komponen abiotik yang sering menjadi pembantas keragaman hayati dari sebuah ekosistem. Perbedaan suhu antar suatu tempat dipengaruhi banyak faktor. Faktor utamanya adalah radiasi sinar matahari, garis lintang, dan ketinggian tempat. Pada suhu udara yang sangat rendah, organisme tertentu melakukan adaptasi morfologi dengan menebalkan bulu tubuh serta adaptasi tingkah laku dengan melakukan hibernasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain keempat contoh tersebut, masih ada banyak komponen abiotik lainnya yang berpengaruh besar terhadap keadaan suatu ekosistem. Beberapa di antaranya antara lain kelembaban, pH, kandungan garam mineral, dan lain sebagainya. Masing-masing komponen abiotik ini sebetulnya selain mempengaruhi kehidupan komponen biotik juga saling berinteraksi satu sama lain. Komponen biotik dan abiotik membentuk suatu kesatuan ekosistem yang saling melengkapi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian pemaparan sekilas kami mengenai pengertian komponen biotik dan abiotik disertai contoh lengkapnya. Semoga dapat bermanfaat dalam menambah wawasan Anda terkait ekosistem kita. Salam.</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-89738627046554664722017-10-07T08:42:00.004-07:002017-10-07T08:42:56.820-07:00Gejala Alam Biotik dan Abiotik dan 15 Contohnya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Gejala Alam Biotik dan Abiotik dan Contohnya - Dalam kehidupan sehari-hari, alam yang kita tinggali menunjukan beberapa gejala akibat adanya interaksi antar komponen biotik dan abiotik. Gejala-gejala alam tersebut berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi 2 yaitu gejala alam biotik dan gejala alam biotik. Apa itu gejala alam biotik dan abiotik? Apa saja contoh gejala alam biotik dan abiotik yang dapat kita amati di sekitar lingkungan kita? Berikut pembahasannya lengkap untuk Anda pahami.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala Alam Biotik dan Abiotik Gejala alam adalah gejala-gejala atau peristiwa yang terjadi di alam sebagai akibat interaksi antar komponen penyusun ekosistem. Berdasarkan penyebabnya, gejala alam dibedakan menjadi 2 yakni gejala alam biotik dan abiotik. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala Alam Biotik Gejala alam biotik adalah gejala alam berupa peristiwa yang timbul akibat interaksi antar komponen biotik (mahluk hidup) dalam ekosistem. Kita dapat menemukan contoh gejala alam biotik di lingkungan sekitar kita. Beberapa di antaranya antara lain timbulnya hama tanaman yang meraja lela, penyebaran virus HIV dan Flu Burung, membeludaknya populasi eceng gondok di ekosistem perairan, serta kepunahan berbagai spesies hewan dan tumbuhan langka.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Gejala Alam Biotik dan Abiotik" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbd49q8ChrOxh7y0iBwumub1q7EG51d11fQP3hJSNI5syW61ogxEMZsjdE83_6lJDzE-HN64Y0DUIq-5BfnTG7Z0mJXmZmtxFBRO6ZhBUyYlT3veT6NOiaN1UU7n7s8qFBDBbvyoXNC9w/s400/gejala+alam+biotik+dan+abiotik.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br /><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Gejala Alam Biotik dan Abiotik</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Hama Tanaman yang Merajalela</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hama tanaman yang merajalela di sekitar lingkungan budidaya seperti pada ekosistem sawah dan kebun merupakan salah satu contoh gejala alam biotik. Keadaan ini timbul akibat beberapa faktor. Adapun faktor utama yang menyebabkan masalah ini adalah karena terbunuhnya musuh alami hama tersebut, baik karena penggunaan pestisida yang berlebihan atau karena hadirnya predator musuh alami.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.<b> Penyebaran Virus Flu Burung</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Virus flu burung atau H5N1 muncul akibat terjadinya mutasi genetik pada berbagai jenis unggas. Dengan perpindahan yang tidak bisa dikendalikan, unggas-unggas yang terinveksi akan menularkan virus ini pada unggas lain di tempat barunya. Penyebaran virus ini selanjutnya bahkan bisa menjangkiti manusia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Penyebaran Virus HIV</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Virus HIV Aids yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya juga merupakan salah satu masalah timbulnya gejala alam biotik. Virus ini awalnya hanya ditemukan pada hewan sebangsa simpane di Benua Afrika. Akan tetapi karena kesamaan jumlah kromosom, virus ini akhirnya dapat menjangkiti manusia. Penyebarannya sangat sulit dikendalikan karena metode penularannya yang sangat bervariasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Populasi Eceng Gondok yang Membeludak</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di ekosistem rawa, populasi eceng gondok sering kali membeludak dengan begitu cepat. Keadaan ini juga merupakan contoh gejala alami biotik yang patut diperhatikan. Eceng gondok yang dapat berkembang biak dengan mudah terutama pada ekosistem air tawar yang kaya kandungan nitrogen berpengaruh besar terhadap laju pendangkalan rawa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Kepunahan Spesies Langka</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berbagai spesies tanaman dan hewan langka yang terancam mengalami kepunahan merupakan contoh gejala alam biotik. Kejadian ini timbul akibat dari lambatnya laju perkembangbiakan spesies-spesies tersebut. Selain itu, faktor perburuan liar semakin meningkatkan dampak dari keadaan ini. Beberapa spesies langka dunia yang terancam mengalami kepunahan antara lain badak bercula satu, trenggiling, macan sumatera, panda, gajah, burung cendrawasih, dan lain sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala Alam Abiotik. Gejala alam abiotik adalah gejala alam berupa peristiwa yang timbul akibat interaksi antar komponen abiotik dalam ekosistem. Peranan lingkungan biotik dalam mempengaruhi timbulnya gejala alam abiotik bisa dikatakan hampir tidak ada. Kita dapat menemukan banyak contoh gejala alam abiotik di sekitar lingkungan kita. Beberapa di antaranya antara lain terjadinya gunung meletus, tsunami, hujan, kemarau, dan terjadinya angin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Contoh gejala abiotik</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Terjadinya Gunung Meletus</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh gejala alam abiotik yang pertama adalah terjadinya gunung meletus. Gunung meletus merupakan fenomena yang timbul akibat terdorongnya endapan magma perut bumi oleh gas bertekanan tinggi di dalam gunung berapi. Terjadinya gunung meletus dapat menimbulkan kerugian secara material dan korban jiwa. Akan tetapi, selain memberikan kerugian, ia juga dapat memberikan keuntungan bagi para petani di sekitarnya. Tanah-tanah di sekitar letusan gunung berapi umumnya akan menjadi lebih subur dan cocok bagi kegiatan budidaya tanaman mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Terjadinya Tsunami</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tsunami terjadi akibat pergeseran lempeng batuan bumi di dasar laut. Pergeseran lempengan bumi yang kemudian membuka cekungan besar di dasar lautan membuat air laut surut. Volume air laut mengisi cekungan tersebut secara cepat hingga penuh dan menghasilkan sebuah gelombang berkecepatan tinggi. Gelombang ini akan menuju daratan dan pada akhirnya menyebabkan tsunami. Karena penyebabnya ini, tsunami kemudian digolongkan menjadi contoh gejala alam abiotik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Terjadinya Hujan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hujan juga merupakan contoh gejala alam abiotik. Hujan terjadi akibat serangkaian siklus hidrologi yang berulang-ulang. Hujan merupakan presipitasi awan yang dihasilkan dari kondensasi uap air. Hujan membuat kehidupan organisme bumi dapat berlangsung secara seimbang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Terjadinya Gempa</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sama seperti tsunami,gempa juga merupakan contoh gejala alam abiotik. Gejala alam ini ditimbulkan karena beberapa penyebab, di antaranya karena pergeseran lempeng bumi (tektonik), letusan gunung berapi (vulkanik), dan beberapa penyebab lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Terjadinya Angin</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Angin terjadi karena interaksi komponen abiotik di alam. Komponen utama yang menyebabkan terjadinya angin adalah perbedaan suhu udara dan tekanan udara. Angin merupakan contoh gejala alam abiotik yang menunjang proses penyerbukan tanaman (anemogami). Selain itu, angin juga berguna bagi kehidupan organisme lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, demikianlah 10 contoh gejala alam biotik dan abiotik yang dapat kita jumpai di kehidupan dan lingkungan sekitar kita. Semoga dengan memahami beberapa gejala alam di atas, kita dapat semakin menyadari kekuasaan-Nya. Salam.</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-27261231094580223782017-10-07T08:40:00.001-07:002017-10-07T08:40:05.969-07:004 Komponen Penyusun Tanah dan Penjelasannya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
4 Komponen Penyusun Tanah dan Penjelasannya - Tanah merupakan salah satu contoh komponen abiotik yang sangat berpengaruh terhadap keadaan suatu ekosistem. Tanah menjadi media tumbuh bagi beragam jenis organisme tanah, mulai dari mikro flora, mikro fauna, makro flora, dan makro fauna. Sebagai media tumbuh, tanah tersusun atas beberapa bahan atau komponen. Apa saja komponen penyusun tanah itu? Bagaimana pengaruh komposisi masing-masing komponen tersebut terhadap sifat fisik, biologi, dan kimia tanah? Berikut pembahasannya untuk Anda pahami.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Komponen Penyusun Tanah Secara umum, tanah tersusun atas 4 komponen utama. Keempat komponen penyusun tanah tersebut adalah bahan mineral, bahan organik, air, dan udara. Akibat perbedaan jenis dari masing-masing komponen ini, tanah kemudian dapat digolongkan menjadi beberapa jenis. Selain itu, jenis-jenis tanah yang muncul juga dipengaruhi oleh bagaimana proses pembentukan tanah serta faktor-faktor yang membentuknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Empat komponen penyusun tanah menempati satu ruang di permukaan bumi dengan komposisi dan persentasenya masing-masing. Persentase komponen penyusun tanah secara umum dapat ditampilkan pada diagram lingkaran di bawah ini.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Komponen Penyusun Tanah" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQAd4ZY4V6lTuH4OrLosMlIV2GRLYXLEZteVUQUpKCJs8nLgIz5LamvejpKqPerIBRkDeuF8XZ4QYdMUNMJDe2pWEQ2-qt7-jKL_ksGzISn-x9B8NxemMLVhmKEIxXNqHvzS6g_gN9P9A/s400/KOMPONEN+PENYUSUN+TANAH.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Komponen Penyusun Tanah</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Bahan Mineral (45%)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahan mineral merupakan komponen penyusun tanah dengan persentase tertinggi, yakni kisaran 45%. Komponen ini terbentuk dari proses pelapukan batuan yang berlangsung dalam jangka waktu sangat lama. Batuan yang melapuk pada proses pembentukan tanah akan sangat mempengaruhi jenis tanah yang dihasilkan. Secara umum ada 3 jenis batuan yang dapat melapuk dan berubah menjadi tanah, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis-jenis batuan tersebut, silakan kunjungi link ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Bahan Organik (5%)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Komponen penyusun tanah yang selanjutnya adalah bahan organik. Komponen ini berasal dari proses dekomposisi materi organik yang berasal dari hewan dan tumbuhan mati. Dekomposisi yang dilakukan oleh dekomposer atau detrivivor mengubah materi organik menjadi senyawa-senyawa organik yang terkandung dalam tanah. Meskipun tersedia dalam persentase yang sedikit, yakni sekitar 5%, senyawa-senyawa organik tersebut akan sangat mempengaruhi sifat-sifat tanah, terutama sifat fisik dan kimianya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Materi organik dalam tanah yang menjadi sumber kandungan bahan organik tanah berdasarkan sumbernya dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:</div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Sumber primer adalah sumber materi organik yang berasal dari tanaman yang telah mati, termasuk juga yang berupa bagian dari jaringan tubuhnya, seperti akar, batang, daun, dan lain sebagainya.</li>
<li style="text-align: justify;">Sumber sekunder adalah sumber materi organik yang berasal dari hewan-hewan yang telah mati, termasuk juga kotoran atau bagian-bagian tubuhnya.</li>
<li style="text-align: justify;">Sumber tersier adalah sumber materi organik yang berasal dari pemberian pupuk organik, baik itu berupa pupuk hijau, pupuk kandang, atau pupuk kompos.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Air (25%)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Air dan udara merupakan komponen penyusun tanah yang persentasenya bersifat dinamis atau dapat berubah ubah. Air dan udara sama-sama menempati pori tanah. Jika kandungan air tanah tinggi, maka kandungan udara tanah akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keberadaan air di dalam tanah merupakan akibat kemampuan tanah dalam menyerap air melalui mekanisme kohesi, adhesi, maupun gravitasi. Keberadaan air di dalam tanah dapat dibedakan menjadi :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Kapasitas lapang. Merupakan keadaan di mana tanah cukup lembab yang ditunjukan oleh jumlah air maksimal yang bisa ditahan tanah akibat adanya gaya tarik gravitasi.</li>
<li>Titik layu permanen. Merupakan keadaan di mana akar-akar tanaman mulai tidak sanggup menyerap air tanah karena kandungannya yang sangat sedikit. Karena tanah mencapai titik layu permanen, tanaman biasanya akan mulai layu.</li>
<li>Air tersedia. Merupakan selisih kadar air kapasitas lapang dengan kadar air titik layu permanen.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Udara (25%)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kandungan udara di dalam tanah memungkinkan mikroorganisme tanah dapat hidup dan melakukan metabolisme. Komponen penyusun tanah satu ini menempati sekitar 25% dari volume keseluruhan tanah. Sifat keberadaan udara dalam tanah yang dinamis memungkinkan ia dapat terdorong keluar tanah saat kandungan air tanah meningkat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, demikianlah 4 komponen penyusun tanah dan penjelasannya. Semoga bisa menjadi wawasan baru bagi Anda dalam mengenali komponen abiotik yang satu ini sehingga bisa menjadi pedoman dalam mencegah pencemaran tanah di kemudian hari. Salam.</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-46356183140356304442017-10-07T08:37:00.004-07:002017-10-07T08:37:48.042-07:007 Fungsi Akar pada Tumbuhan dan Penjelasannya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
7 Fungsi Akar pada Tumbuhan dan Penjelasannya - Setiap tumbuhan sejati pastilah memiliki 3 organ utama pada tubuhnya, yakni akar, batang, dan daun. Ketiga organ ini merupakan organ yang paling vital peranannya bagi kelangsungan metabolisme tumbuhan. Organ-organ tersebut mempunyai fungsinya masing-masing. Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai fungsi dari salah satu organ tersebut. Kita akan membahas tentang fungsi akar pada tumbuhan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi Akar pada Tumbuhan Ada banyak fungsi akar pada tumbuhan. Fungsi-fungsi akar tersebut antara lain sebagai penopang tumbuh tegaknya tanaman, sebagai organ penyerapan air dan hara tanah, penyimpan cadangan makanan, fotosintesis, respirasi, gerakan, dan reproduksi (perkembangbiakan). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Fungsi Akar pada Tumbuhan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Fungsi Akar pada Tumbuhan" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4vYi04gdtUeS6YSfQis7gYLT020fnWADaIVDM0pn5gSl3j_5ko3KynfCI5H0v5OLXEvU8I24DR4gYhmIq81rFOrUEB-XpZN3SAV6HU2uHUJEJyj-0zCifdVRx6ZGs67NhvOlZoqsPYWE/s400/FUNGSI+AKAR+PADA+TUMBUHAN.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="7 Fungsi Akar pada Tumbuhan dan Penjelasannya" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Fungsi Penopang Tumbuh Tegaknya Tanaman</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi akar yang paling utama adalah sebagai organ penopang tumbuh tegaknya tanaman. Akar tumbuh menembus tanah, memanjang, kemudian mengait tanah dan membuat tumbuhan kuat menahan terpaan angin. Semakin tumbuh memanjang dan membesar, kemampuan akar dalam menopang tanaman akan semakin kuat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Fungsi Penyerapan Air dan Hara</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Fungsi akar bagi tanaman selanjutnya adalah sebagai organ penyerap air dan nutrisi tanah. Fungsi akar ini ditinjau terutama oleh rambut akar. Rambut akar mampu menyerap nutrisi organik dan anorganik dalam larutan dengan gradien konsentrasi tertentu. Keberadaan air tanah sangat menunjang kemampuan dan fungsi akar yang satu ini. Pada tanah dengan kondisi titik layu permanen, fungsi akar dalam menyerap nutrisi tanah akan terhambat secara otomatis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Fungsi Penyimpanan Cadangan Makanan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Akar juga dapat berfungsi sebagai organ penyimpan cadangan karbohidrat dan air. Beberapa akar tanaman dengan kemampuan menyimpan cadangan makanan misalnya akar wortel, ubi jalar, dan bengkuang. Adapun akar yang mampu menyimpan sejumlah besar air misalnya akar-akar dari tanaman gurun (higrofit). Akar tanaman higrofit bahkan ada yang mampu menyimpan lebih dari 70 kg air dalam jaringannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Fungsi Melakukan Fotosintesis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Fotosintesis tidak hanya bisa dilakukan di daun. Beberapa akar tanaman yang mengandung klorofil juga diketahui dapat melakukan aktivitas metabolisme ini. Tanaman-tanaman seperti anggrek epifit dan akar pohon bakau mengubah karbondioksida dan air menjadi karbohidrat. Kemampuan tanaman-tanaman tersebut juga merupakan salah satu fungsi akar pada tumbuhan yang tidak bisa dilupakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Fungsi Respirasi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Akar juga dapat berfungsi sebagai alat respirasi bagi tumbuhan. Fungsi akar satu ini dapat kita temukan pada akar tanaman beringin, akar tanaman bakau, dan akar beberapa tanaman lain yang habitatnya tergenang air (hidrofit). Akar yang termodifikasi fungsinya sebagai alat respirasi disebut pneumatophores. Struktur sel dan jaringan penyusun akar ini memungkinkan terjadinya difusi udara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Fungsi Gerakan Tanaman</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Akar juga dapat membantu gerakan tanaman. Melalui mekanisme gerak tropisme seperti geotropisme, fototropisme, tigmotropisme, kemotropisme, dan hidrotropisme, akar membantu tanaman untuk menemukan air dan hara dalam tanah. Fungsi akar bagi tanaman ini menunjang metabolisme tanaman untuk melakukan proses fotosintesis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>7. Fungsi Reproduksi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada beberapa tanaman, akar juga berfungsi sebagai organ reproduksi. Melalui perbanyakan vegetatif stolon dan rhizoma, tanaman memperbanyak dirinya, melakukan duplikasi, dan berkembang biak. Pada tanaman dengan akar berbonggol seperti ubi jalar dan bengkoang, kemampuan dan fungsi akar ini juga dimiliki.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, demikianlah beberapa fungsi akar pada tumbuhan dan penjelasannya. Untuk menambah wawasan terkait dengan organ satu ini, silakan kunjungi artikel-artikel kami yang terkait dengan pembahasan akar pada link berikut ini.</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-44109664693158689152017-10-07T08:35:00.002-07:002017-10-07T08:35:31.427-07:00Jenis Jenis Batuan di Indonesia dan Contohnya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Jenis Jenis Batuan di Indonesia dan Contohnya - Dalam ilmu geologi, khususnya pada cabang petrologi, kita dapat mengidentifikasi beragam jenis batuan yang ada di muka bumi. Berdasarkan identifikasi ini, kita bisa mengklasifikasikan batuan-batuan tersebut berdasarkan banyak karakteristik, mulai dari struktur, kandungan mineral, hingga proses terbentuknya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun berdasarkan proses terbentuknya, secara umum semua batuan di bumi digolongkan menjadi 3 jenis. Apa saja jenis jenis batuan tersebut? Bagaimana ciri dan karakteristik dari masing-masing jenis batuan ini? Berikut pembahasannya untuk Anda pahami!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jenis Jenis Batuan</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan proses terbentuknya, jenis-jenis batuan digolongkan menjadi 3, yaitu jenis batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan atau metamorf.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">1. Batuan Beku</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Jenis Batuan Beku" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhXTWzX1ofCzrxe5RALTlqbBp8AsZU8gmh2bcrPbcjiKoSapCZUthU8cYut10_4gztKQYeoGYZ3CTpAbX5x_cnT19BITK5E3yP1FDAiiG_GZy7-C7GkxvM-FT-4ErZ8ERC9i47JShubDI/s1600/jenis+batuan+beku.gif" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras. Karena terbentuk dari magma, maka keberadaan batuan ini sangat erat kaitannya dengan keberadaan gunung api aktif di suatu tempat. Adapun berdasarkan tempat terjadinya, batuan beku dibedakan menjadi 2 jenis. Jenis batuan beku tersebut adalah batuan beku dalam dan batuan beku luar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>a. Batuan beku dalam</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batuan beku dalam disebut juga batuan instrusif atau batuan plutonik. Batuan ini terbentuk di bawah permukaan bumi melalui proses pembekuan magma yang sangat lambat. Ciri ciri batuan beku dalam yang paling menonjol adalah kandungan mineral-mineral penyusunnya yang relatif besar. Contoh batuan beku dalam yang dapat kita temui sehari-hari misalnya diorite, gabro, dan granit (batuan yang dapat dijadikan hiasan properti rumah). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>b. Batuan beku luar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batuan beku luar disebut juga batuan ekstrusif atau batuan vulkanik. Batuan ini terbentuk di atas permukaan bumi melalui proses dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya karena letusan gunung berapi). Ciri ciri batuan beku luar yang paling menonjol adalah kandungan mineral penyusunnya yang relatif lebih kecil. Contoh batuan beku luar yang dapat kita temui sehari-hari misalnya batuan basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">2. Batuan Sedimen</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batuan sedimen adalah jenis batuan yang terbentuk dari proses akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya. Proses akumulasi berjalan dengan mengendapkan lapis demi lapis material di permukaan bumi hingga kemudian mengalami proses pembatuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Jenis Batuan Sedimen" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfin7IKBgMDJbU9_WdbQzZ75xxVWi7Zbu9-jtzNgtXS7BpFoJ8deMj52VBMoafPDTOQyr2do3otorxqI3raxlyA-SUuMSRjcFZ_WZlGZts5FgzcV5ejJtaTEvcisKLkH-VI-cYEumLAzg/s1600/jenis+batuan+sedimen.gif" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan proses terjadinya, batuan sedimen dibedakan menjadi 3 jenis. Jenis-jenis batuan sedimen tersebut antara lain batuan sedimen klastik, batuan sedimen kimiawi, dan batuan sedimen organik.</div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Sedimen klastik adalah batuan sedimen yang diendapkan tanpa mengalami proses kimia. Contoh batuan ini misalnya pasir, batu breksi (kerikil bersudut tajam), dan batuan konglomerat (kerikil bersudut tumpul).</li>
<li style="text-align: justify;">Sedimen kimiawi adalah batuan sedimen yang diendapkan dari hasil pelarutan kimia. Contoh batuan ini misalnya gips dan batu garam.</li>
<li style="text-align: justify;">Sedimen organik adalah batuan sedimen yang pengendapannnya dipengaruhi unsur organik. Contoh batuan ini misalnya batu bara dan batu gamping.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan tenaga pengangkutnya, batuan sedimen dibedakan menjadi 4 jenis. Jenis-jenis batuan sedimen tersebut antara lain batuan sedimen aquastik, batuan sedimen aeolis, batuan sedimen glasial, dan batuan sedimen marine.</div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Sedimen aquatis adalah batuan sedimen yang didapatkan dari pengendapan oleh air. Contohnya batu pasir dan lumpur.</li>
<li style="text-align: justify;">Sedimen aeolis adalah batuan sedimen yang didapatkan dari pengendapan oleh angin. Contohnya tanah los dan pasir .</li>
<li style="text-align: justify;">Sedimen glasial adalah batuan sedimen yang didapatkan dari tenaga gletser. Contohnya morena dan tanah lim.</li>
<li style="text-align: justify;">Sedimen marine adalah batuan sedimen yang didapatkan dari pengendapan oleh air laut. Contohnya delta.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan daerah terbentuknya, batuan sedimen dibedakan menjadi 6 jenis. Jenis-jenis batuan sedimen tersebut antara lain batuan sedimen teretis, fluvial, marine, palludal, glasial, dan batuan sedimen marginal. </div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Sedimen teretis adalah batuan sedimen yang terbentuk di daerah darat. Contohnya tanah loss, batu tuff, dan breksi.</li>
<li style="text-align: justify;">Sedimen fluvial adalah batuan sedimen yang terbentuk di dasar sungai. Contohnya pasir.</li>
<li style="text-align: justify;">Sedimen marine adalah batuan sedimen yang terbentuk di dasar laut. Contohnya batu karang dan batu garam.</li>
<li style="text-align: justify;">Sedimen palludal atau limnis adalah batuan sedimen yang terbentuk dirawa atau danau. Contohnya gambut dan tanah lim.</li>
<li style="text-align: justify;">Sedimen glasial adalah batuan sedimen yang terbentuk di daerah es. Contohnya batu morena.</li>
<li style="text-align: justify;">Sedimen marginal adalah batuan sedimen yang terbentuk di pantai.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">3. Batuan Malihan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batuan malihan adalah jenis batuan yang terbentuk dari transformasi batu yang sudah ada sebelumnya. Proses transformasi ini dikenal dengan istilah metamorfosis, oleh karena itu batuan malihan juga dikenal dengan nama batuan metamorf. Contoh batuan malihan yang dapat kita temui di sekitar kita antara lain batu marmer, batu gneis, batu sabak, dan batu skist.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Jenis Batuan Malihan" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsDYPkKPiBarEiX_V1BMTyHYn6yr7OtJN3T2qh2P1YOvbC1N93D4UTOG5qunDMHAPzShJ917RXUJfBE7gVDQ126s_QJz_zVlL2V-aCfgahI4G31f2AWi5G6DAckh5ygo8OQ_TrkHvrq9A/s1600/jenis+batuan+malihan+metamorf.gif" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan proses pembentukannya, batuan metamorf dapat dibedakan menjadi 3 jenis. Jenis-jenis batuan malihan tersebut antara lain batuan malihan kontak, batuan malihan dinamo, dan batuan malihan kontak pneumatolistis.</div>
<br />
<ol style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Batuan metamorf kontak merupakan batuan yang mengalami metamorfosis akibat suhu tinggi, misalnya karena aktivitas magma. Contoh batuan ini misalnya batu kapur (gamping) menjadi marmer.</li>
<li style="text-align: justify;">Batuan metamorf dinamo merupakan batuan yang mengalami metamorfosis akibat tekanan tinggi dalam waktu lama, misalnya karena tekanan tenaga endogen. Contoh batuan ini misalnya batu lumpur menjadi batu tulis.</li>
<li style="text-align: justify;">Batuan metamorf kontak pneumatolistis merupakan batuan yang mengalami metamorfosis akibat pengaruh gas-gas pada magma. Contoh batuan ini misalnya kuarsa berubah menjadi topas karena pengaruh gas fluorium.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, demikianlah pemaparan mengenai jenis-jenis batuan yang ada di Indonesia. Dari pemaparan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa batuan terbagi menjadi 3 jenis, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan endapan. Semoga bermanfaat.</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-25362512680554168562017-10-06T11:37:00.002-07:002017-10-06T11:37:28.713-07:005 Contoh Batuan Beku Dalam dan Ciri Cirinya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
5 Contoh Batuan Beku Dalam dan Ciri Cirinya - Batuan beku atau batuan intrusif atau batuan plutonik, adalah satu dari 3 jenis batuan penyusun litosfer bumi. Batuan beku terbentuk dari proses pendinginan dan pengkristalan magma yang dihasilkan di perut bumi. Adapun berdasarkan tempat terbentuknya, batuan beku dibedakan menjadi batuan beku dalam dan batuan beku luar. Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang salah satu dari 2 jenis batuan beku tersebut. Kita akan membahas tentang contoh batuan beku dalam mulai dari karakteristik dan ciri cirinya, hingga kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Silakan disimak!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh Batuan Beku Dalam Batuan beku dalam adalah batuan beku yang terbentuk dari proses pembekuan magma lambat yang terjadi di dalam permukaan bumi. Karena terbentuk dengan lambat, batuan beku umumnya memiliki ciri utama berupa kandungan mineralnya yang relatif besar. Ciri-ciri tersebut dapat kita temukan misalnya pada beberapa contoh batuan beku dalam berikut ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Contoh Batuan Beku Dalam" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCKPNFnZDvGjGf2GW_UbsFT8vN8ASoaukY62i0VdFMNpAxHXrN7t9c_94xbn1YyHVgZeacyhMX9AgRY6FhwtLfjxy5raRrdv4YaO9UWE24M10h4-5wpBGOyflKpTTXIl5K1-8HNhACEf0/s400/CONTOH+BATUAN+BEKU+DALAM.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="5 Contoh Batuan Beku Dalam dan Ciri Cirinya" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Contoh Batuan Beku Dalam</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Batuan Diorite</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Diorit merupakan salah satu contoh batuan beku dalam yang di Indonesia, cukup banyak ditemukan di daerah Pemalang dan Banjarnegara, Jawa Tengah. Batuan ini memiliki beberapa ciri, di antaranya mempunyai tekstur feneris, warnanya gelap, dan mineralnya yang bertekstur kasar hingga sedang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dilihat sekilas, batuan diorite memang sangat mirip batuan gabro. Akan tetapi, jika ditinjau dari sisi kimia, diorite umumnya mempunyai tingkat keasaman yang lebih tinggi. Alam kehidupan sehari-hari, batuan beku dalam ini umumnya digunakan untuk keperluan hiasan ornamen dinding, pondasi bangunan, dan bahan pengeras jalan. [Baca Juga : Jenis Jenis Batuan]</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Batuan Gabbro</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Gabro adalah contoh batuan beku dalam yang terbentuk saat magma cair di dalam permukaan bumi terperangkam sehingga perlahan-lahan menjadi dingin dan mengeras. Batuan gabro memiliki beberapa ciri, di antaranya memiliki tekstur kasar dengan warna gelap berisi piroksen, feldspar, atau olivin. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gabro sering ditemukan mengandung nikel, kromium, kobalt, perak, emas, platinum, dan tembaga sulfida. Adapun dalam kehidupan sehari-hari, batuan ini umumnya digunakan untuk batu hias, paving, nisan, dan ornamen dinding.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Batuan Granite</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Granit adalah kasar, berwarna terang, batuan beku intrusif yang berisi terutama mineral kuarsa, feldspar, dan mika. spesimen atas adalah sekitar dua inci (lima sentimeter) di seluruh. Granit merupakan contoh batuan beku dalam yang paling mudah kita temukan. Batu granit memiliki ciri utama antara lain rata-rata berukuran besar, teksturnya keras dan kuat, dan berwarna hitam. Karena ciri dan sifat tersebut, batuan granit umumnya digunakan sebagai bahan kontruksi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Batuan Pegmatite</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pegmatite adalah contoh batuan beku dalam yang bisa mengalami metamorfosis sehingga juga termasuk ke dalam contoh batuan malihan. Batuan pegmatit memiliki ciri di antaranya berwarna terang, tekstur sangat kasar, terbentuk di dekat batas antara dapur magma dan ruang kristalisasi, serta sering ditemukan mengandung mineral langka. Mineral-mineral pegmatit tersebut antara lain : </div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Logam-logam ringan (Be silikat, Li silikat, Al silikat),</li>
<li style="text-align: justify;">Logam-logam berat (Sn, W, Au, dan Mo),</li>
<li style="text-align: justify;">Unsur-unsur jarang (Niobium, Tantalum, Iodium (Y), Zr, Ce,La, U, Th,Ti), dan</li>
<li style="text-align: justify;">Batuan mulia (ruby, beryl, sapphire, topaz, rose quartz, turmalin rose, smoky quartz, dan rock crystal).</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Batuan Peridoti</b>t</div>
<div style="text-align: justify;">
Peridotit adalah contoh batuan beku dalam yang mempunyai nilai ekonomis sangat tinggi karena merupakan batuan induk dari bijih nikel. Batuan ini bersifat ultra basa dengan komposisi perbandingan mineral olivin 70 : piroksen 30. Ciri batuan beku dalam ini adalah ukuran kristalnya cukup besar, berwarna gelap kehijauan, dan teksturnya sangat kasar. Batuan ini kadang juga ditemukan sejumlah kecil mineral amphibole, kuarsa, feldspar,atau piroksen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, demikianlah beberapa contoh batuan beku dalam yang dapat kami jelaskan pada kesempatan ini. Di artikel selanjutnya, kita akan membahas mengenai contoh dari batuan beku luar. Untuk membacanya, silakan menuju link ini. Terimakasih.</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-69918129386521889152017-10-06T11:28:00.001-07:002017-10-06T11:28:10.500-07:007 Contoh Batuan Beku Luar, Ciri, Penjelasan, dan Gambarnya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
7 Contoh Batuan Beku Luar, Ciri, Penjelasan, dan Gambarnya - Setelah membahas tentang contoh batuan beku dalam pada artikel sebelumnya, di artikel ini kita akan membahas tentang contoh-contoh batuan beku luar. Silakan simak pembahasan berikut untuk memperkaya pengetahuan Anda tentang jenis-jenis batuan yang menyusun litosfer bumi kita!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh Batuan Beku Luar Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa batuan beku merupakan salah satu batuan penyusun litosfer bumi yang terbentuk akibat pendinginan dan pengkristalan magma. Berdasarkan tempat terbentuknya, batuan beku dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu batuan beku dalam dan batuan beku luar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika terbentuk di dalam permukaan bumi, maka batuan beku tersebut disebut dengan batuan beku dalam atau batuan plutonik atau batuan intrusif. Sedangkan apabila terbentuk di luar permukaan bumi atau setelah magma keluar melalui semburan gunung berapi, maka batuan tersebut disebut batuan beku luar atau batuan vulkanik atau batuan ekstrusif.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Contoh Batuan Beku Luar" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPlteNqqSTdmRvI1HeJe51YmhT-620xTWtgvoRQ8abaoKu1syLd8C939nXnarAC5jAPro7CXCHpTjeUjfH3B41M3DrwXzFCcuPBBOtroU8K1pKS_-sA8xiGk8hcYJqSG-eY74Jk3My4-g/s400/CONTOH+BATUAN+BEKU+LUAR.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="7 Contoh Batuan Beku Luar, Ciri, Penjelasan, dan Gambarnya" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Untuk batuan beku dalam, Anda dapat menemukan beberapa contohnya pada artikel sebelumnya. Adapun untuk contoh batuan beku luar, berikut ini 7 batu yang bisa mewakili ciri dan karakteristiknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Contoh Batuan Beku Luar</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Batuan Andesit</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh batuan beku luar yang mudah kita temukan adalah batuan andesit. Batuan ini merupakan batuan ekstrusif dengan tekstur butiran halus dengan kandungan plagioklas, piroksen, hornblende, dan biotit sebagai mineral penyusunnya. Ciri ciri batuan Andesit dapat kita identifikasi dari warnanya yang abu-abu hingga kelabu. Batuan Andesit di Indonesia umumnya dapat ditemukan sebagai material bangunan candi-candi kuno. Selain itu, jenis batuan beku ini juga biasanya digunakan sebagai bahan pengeras jalan, konstruksi, dan batu tempel.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Batuan Basalt</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Batuan basalt adalah contoh batuan beku luar yang memiliki ciri ciri berupa tekstur yang halus, berwarna gelap, kepadatan tinggi, sehingga bobotnya berat. Batuan ini mengandung plagioklas, augit, dan olivin sebagai mineral penyusunnya. Perbandingan dari mineral penyusunnya itu adalah 50% plagioklas : 30% augit : 10% olivin. Dalam penggunaan sehari-hari batuan basalt umumnya dipakai sebagai bahan pondasi dan pengeras jalan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Batuan Obsidian</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Batuan obsidian adalah batuan vulkanik yang terbentuk dengan cepat sehingga tidak mengalami pengkristalan. Ciri batuan ini adalah warnanya yang hitam dengan tekstur halus hingga menyerupai kaca. Pada masa silam, contoh batuan beku luar ini lazim digunakan sebagai pedang dan titik proyektil. Adapun saat ini, batuan ini umumnya digunakan sebagai skapel operasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Batuan Apung</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Batuan apung adalah batuan beku berwarna terang yang terbentuk melalui pemadatan sangat cepat dari lelehan magma. Ciri batuan apung dapat diidentifikasi dari teksturnya yang berongga, amat tipis, tembus cahaya, dan warnanya terang. Batuan yang juga dikenal dengan nama gelas volkanik silikat ini umumnya digunakan sebagai material pembuatan beton ringan dan bahan penggosok (pelitur, pengelupas kosmetik, dan penghapus pensil).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Batuan Riolit</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Riolit adalah contoh batuan beku luar yang bertekstur halus, berwarna terang, dan biasanya mengandung kuarsa dan feldspar sebagai mineral penyusunnya. Secara fisik, jenis batuan ini memiliki kemiripan dengan batuan granit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Batuan Scoria</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Scoria adalah contoh batuan beku luar yang mempunyai ciri ciri berwarna gelap dan bersifat vesikular. Batuan ini terbentuk dari hasil pembekuan gas yang terperangkap dalam lelehan selama pemadatan lava. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>7. Batuan Tuff</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh batuan beku yang terakhir adalah batuan Tuff. Batuan ini umumnya mengandung abu vulkanik. Biasanya, batuan ini digunakan sebagai bahan baku semen alam (hidraulic cement) pada pembuatan batako.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, itulah beberapa contoh batuan beku luar yang dapat kami jelaskan pada kesempatan kali ini. Jika ada hal yang ingin didiskusikan mengenai materi batuan beku luar yang telah disampaikan di atas, silakan hubungi kami melalui kolom komentar.</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-89951917088428486662017-10-06T11:25:00.003-07:002017-10-06T11:25:46.517-07:003 Contoh Pelapukan Kimia, Pengertian, dan Prosesnya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
3 Contoh Pelapukan Kimia, Pengertian, dan Prosesnya - Untuk menjadi tanah, batuan mengalami serangkaian proses pelapukan dalam waktu yang sangat panjang. Ada 3 jenis pelapukan batuan yang mungkin terjadi, yaitu pelapukan kimia, pelapukan biologi, dan pelapukan fisik. Pada artikel kali ini kita akan mengulas seputar salah satu dari ketiga jenis pelapukan tersebut. Kita akan mengulas tentang pelapukan kimia mulai dari proses, gambar, dan contoh-contohnya. Silakan disimak!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelapukan Kimia Pelapukan kimia adalah jenis pelapukan pada batuan atau material lainnya yang terjadi akibat perubahan struktur kimiawi material tersebut melalui sebuah reaksi. Pelapukan kimia umumnya sangat dipengaruhi oleh suhu, keberadaan air, kelembaban area sekitar batuan. Semakin tinggi suhu dan kelembaban, serta tersedianya air akan semakin mempercepat proses pelapukan kimia pada batuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pelapukan Kimia</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Pelapukan Kimia" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjO4M_1CwAkRiTcZYFMm0ODzBV3oKgX96yj624XDuXc7FIHSIFv4xRBOstc5ObwyG3t2Grxfwk4392Ob17gCBpEh55b_b7WRgPxQBMUauxhW7JrO8E80iUiZJw2EJyxJijdNlk10coyDzU/s400/PELAPUKAN+KIMIA.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="3 Contoh Pelapukan Kimia, Pengertian, dan Prosesnya" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Pelapukan kimiawi dapat dengan mudah kita temui pada batuan di pegunungan kapur. Air hujan yang mengandung karbondioksida dapat melarutkan kandungan CaCO2 yang terdapat pada batuan kapur. Mereka bereaksi sehingga pelapukan dengan gejala karst pun terjadi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelapukan kimia sendiri dianggap sebagai jenis pelapukan yang paling berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah di Indonesia. Sering dan tingginya intensitas hujan di wilayah tropis memang memungkinkan jenis pelapukan ini terjadi secara simultan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3 Contoh Pelapukan Kimia</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan prosesnya, pelapukan kimia dapat terjadi karena 3 reaksi. Ketiganya yaitu penglarutan (solution), pelepasan hidrogen (hidrolisis), dan reaksi dengan oksigen (oksidasi). Berikut ini akan dijelaskan ketiga reaksi tersebut beserta contoh pelapukan kimia yang terjadi pada materialnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Solution</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Solution atau penglarutan adalah proses pelapukan kimiawi yang terjadi karena material batuan terlarut ke dalam air sehingga batuan keras berubah menjadi lunak dan lumat. Contoh pelapukan kimia melalui proses penglarutan misalnya dapat kita jumpai pada reaksi batuan kapur dengan air.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batuan kapur atau batu gamping yang biasa digunakan orang zaman dulu untuk mengecat tembok memang akan bereaksi dengan air. Reaksi menghasilkan panas dan gelembung udara akita pelepasan karbondioksida. Pada akhir reaksi, batuan kapur yang tadinya keras akan berubah menjadi lumat dan sebagian lainnya larut di dalam air. Karena menghasilkan karbondioksida, maka proses pelapukan melalui solution kadang-kadang disebut karbonasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Hidrolisis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hidrolisis adalah proses pelapukan kimia yang terjadi akibat reaksi material batuan dengan air melalui pelepasan hidrogen. Air hujan (H2O) mengalami hidrolisis menjadi kation H+ yang bersifat asam dan anion OH- yang bersifat basa. Kedua ion ini kemudian masing-masing bereaksi pada batuan sehingga proses pemecahan batuan dapat terjadi. Pada akhir reaksi, contoh pelapukan kimia melalui proses ini akan menghasilkan tanah liat dan garam larut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Oksidasi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oksidasi adalah proses pelapukan batuan secara kimia yang terjadi akibat reaksi suatu material dengan oksigen. Contoh pelapukan kimia melalui oksidasi misalnya dapat kita jumpai pada proses mengaratnya besi. Melalui oksidasi, ion Fe pada besi akan membentuk karat pada bagian luar material, misalnya paku. Karat pada besi akan terus menerus mengalami pelapukan sehingga massa besi secara perlahan akan berkurang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh pelapukan kimia melalui oksidasi dapat kita amati secara lebih cepat dengan melakukan praktik sederhana. Caranya, siapkan satu buah paku dan larutan pembersih kloset atau cairan ber-pH rendah < 4. Masukan paku ke dalam larutan tersebut beberapa saat, kemudian angkat dan lihat hasilnya. Pada bagian luar paku, Anda akan menemui warna karat tipis yang merupakan hasil reaksi pelapukan kedua bahan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, demikianlah pemaparan sekilas mengenai contoh pelapukan kimia pada batuan beserta proses dan tahapannya. Semoga dapat bermanfaat dan silakan lanjutkan membaca artikel selanjutnya, yaitu mengenai pelapukan fisik.</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-70373606366415843062017-10-06T11:23:00.001-07:002017-10-06T11:23:08.436-07:00Contoh Pelapukan Fisika dan 4 Faktor yang Mempengaruhinya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Contoh Pelapukan Fisika dan 4 Faktor yang Mempengaruhinya - Pelapukan fisika atau pelapukan mekanik ialah salah satu dari 3 jenis pelapukan yang mengambil peranan penting dalam proses pembentukan tanah di permukaan bumi. Jenis pelapukan ini terjadi akibat pengaruh berbagai kondisi eksternal batuan. Suhu udara dan topografi batuan menjadi faktor utama dalam mendukung terjadinya proses pelapukan ini. Berikut akan kami paparkan mengenai pengertian, proses, serta contoh pelapukan fisika yang dapat kita buktikan keberadaannya di lingkungan sekitar kita. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh Pelapukan Fisika Pelapukan fisika atau pelapukan mekanik adalah jenis pelapukan batuan yang terjadi akibat pengaruh faktor-faktor fisik seperti suhu, tekanan, dan kristalisasi air garam. Pelapukan fisika akan mengubah batuan dari segi fisik dan ukurannya secara bertahap. Pelapukan fisika tidak mudah kita temukan di Indonesia. Jenis pelapukan ini hanya dapat ditemukan di daerah-daerah yang mempunyai kondisi iklim yang ekstrim, seperti daerah gurun, daerah subtropis, pesisir pantai, dan daerah dengan topografi curam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Contoh Pelapukan Fisika </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Contoh Pelapukan Fisika " height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpLqMO7E5sTXRZJxKQwNkas4NXSAC8xyn19SmNKTEpU4TPkythtCvPwE5fprgd-u-BSHs57BVGUiilcYejXYBE1hlhwaKQYyskOhI-08-uGolXEFe63ia4MYz_4kSzeGiu54ZusRBsrDw/s400/PELAPUKAN+FISIKA.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Contoh Pelapukan Fisika dan 4 Faktor yang Mempengaruhinya" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Adapun berdasarkan proses terjadinya, pelapukan fisika dapat disebabkan karena 4 faktor penyebab, yaitu perubahan suhu yang ekstrim, pembekuan air tanah, tekanan tinggi, dan kristalisasi air garam. Berikut masing masing penyebab beserta contoh pelapukan fisika yang dapat terjadi di litosfer bumi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Perubahan Suhu yang Ekstrim</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Perubahan suhu yang ekstrim merupakan salah satu penyebab pelapukan fisika yang cukup dominan terjadi di daerah gurun. Pada siang hari, suhu udara di sekitar ekosistem gurun akan sangat tinggi, hal ini membuat batuan-batuan akan mengalami pemuaian. Mereka mengembang ukurannya menjadi lebih besar. Pada malam harinya, suhu udara kemudian akan turun secara drastis sehingga membuat batuan yang tadinya memuai akan mengalami pengkerutan sehingga ukurannya menyusut dengan cepat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Proses ini berlangsung setiap hari dengan waktu yang cepat ini pada tahap selanjutnya mengakibatkan batuan yang terpapar perubahan suhu ekstrim akan mengalami kerapuhan. Batuan tersebut retak-retak secara bertaham mulai dari ukuran besar hingga ukuran remah menjadi tanah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Pembekuan Air Tanah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyebab pelapukan fisika selanjutnya adalah karena pembekuan air tanah. Contoh pelapukan fisika dengan penyebab ini hanya terjadi di daerah sub tropis, misalnya di sekitar pegunungan Alpen dan Snowdonia. Di Indonesia sendiri, tepatnya di puncak pegunungan Jaya Wijaya, jenis pelapukan ini masih dimungkinkan dapat terjadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suhu yang rendah di daerah beriklim sub tropis akan membuat air tanah mengalami pembekuan. Pembekuan ini membuat air tanah yang berada di pori tanah mengalami pengembangan ukuran. Pada tahap selanjutnya, keberadaan es di pori batuan akan memberikan tekanan pada batuan sehingga struktur batuannya rusak dan pecah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Kristalisasi Air Garam</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh pelapukan fisika selanjutnya dapat kita jumpai di ekosistem pantai. Air garam yang masuk ke dalam pori batuan pada malam hari akan mengalami kristalisasi saat siang hari. Kristalisasi air garam menjadi garam membuat batuan mengalami kerusakan struktur. Pasir di pantai merupakan hasil dari proses pelapukan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Tekanan Tinggi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh pelapukan fisika karena tekanan tinggi dapat kita jumpai pada daerah dengan topografi curam. Tekanan tinggi pada batuan di bagian bawah yang diperoleh dari massa batuan di atasnya akan mendorong batuan mengalami kerusakan struktur. Ketegangan akan membuat batuan mengalami kerapuhan sehingga akhirnya longsor dan berubah ukurannya menjadi lebih kecil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, demikianlah pemaparan sekilas kami mengenai contoh pelapukan kimia, pengertian, dan prosesnya. Semoga bermanfaat sehingga dapat membantu pemahaman Anda mengenai jenis-jenis pelapukan. Terakhir, silakan baca artikel kami selanjutnya yang membahas tentang contoh pelapukan biologi.</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-62138409475959876252017-10-06T11:07:00.002-07:002017-10-06T11:07:29.367-07:00Contoh Pelapukan Biologi, Proses, dan Tahapannya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Contoh Pelapukan Biologi, Proses, dan Tahapannya - Setelah membahas tentang pelapukan kimia dan fisika pada artikel sebelumnya, di kesempatan kali ini kita akan mengulas informasi seputar pelapukan biologi. Apa sebetulnya pelapukan biologi itu? Bagaimana proses dan faktor yang meliputi terjadinya jenis pelapukan ini? Apa saja contoh pelapukan biologi yang dapat ditemukan di sekitar kita? Simak pemaparannya berikut ini!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Pelapukan Biologi</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelapukan biologi adalah jenis pelapukan yang terjadi akibat adanya aktivitas organisme di dalam maupun di sekitar lingkungan batuan. Karena menggunakan peran organisme, pelapukan biologi kadang disebut pula dengan istilah pelapukan organik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelapukan Biologi Dalam proses pembentukan tanah, jenis pelapukan ini terjadi pada fase-fase terakhir. Peranan organisme atau mahluk hidup seperti hewan, tumbuhan, mikroorganisme, dan manusia dalam proses pelapukan dapat bersifat mekanis maupu kimiawi. Artinya, keberadaan organisme hanyalah sebagai agen, sedangkan prosesnya sendiri terjadi akibat interaksi antar komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem tersebut.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Pelapukan Biologi" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwCv-aLJwCU7rFWV1JucsCe7q9auNPB3tmCum03ol_qTWMra_uVQeqnwImdS8YraC-lxLIDUTbobUps1Q72c-SBctsbAyJwqkB1hMf8l6mu9u4TLPiZ7I9ods5myr7NRelcq_CwMqx6Oc/s400/pelapukan+biologi.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Contoh Pelapukan Biologi, Proses, dan Tahapannya" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Contoh Pelapukan Biologi</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk memahami bagaimana proses pelapukan biologi terjadi, Anda mungkin membutuhkan beberapa contoh yang dapat dengan mudah diamati di lingkungan sekitar. Berikut ini kami telah merangkum beberapa contoh pelapukan biologi tersebut berdasarkan agen biologi yang terlibat di dalamnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Pelapukan oleh Hewan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Hewan -baik mikro fauna maupun makro fauna, yang menggunakan batuan sebagai tempat hidupnya dapat melakukan proses pelapukan biologi melalui mekanisme biokimia dan fisika. Sebagai contoh, kita dapat melihat bagaimana karang di lautan dapat mengalami peronggaan. Kerang Piddock dan beragam organisme dalam ekosistem pantai lainnya merusak struktur keras batuan sehingga menjadikannya rapuh dengan rongga-rongga yang dibuatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cacing tanah dan serangga juga memungkinkan proses pelapukan biologi terjadi. Mereka melakukan aktivitas di sekitar batuan dan mengeksresikan zat asam dari tubuhnya sehingga membuat batuan mengalami pelunakan secara biokimia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Pelapukan oleh Tumbuhan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Mirko flora dan makro flora dapat menjadikan batuan sebagai media hidup karena adanya kandungan mineral di dalamnya. Secara mekanis, akar-akar tumbuhan akan tumbuh membesar di sela sela batuan dan menekan batuan sehingga pecah. Adapun secara biokimia, keberadaan akar akan membuat mineral batuan semakin terkikis karena proses adsorbsi. Akar-akar juga akan mengeluarkan senyawa kimia yang bersifat asam sehingga memungkinkan proses pelapukan biokimia terjadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara lebih mudah, contoh pelapukan biologi oleh tumbuhan juga dapat kita temui pada dinding atau batuan yang ditumbuhi lumut. Batuan-batuan tersebut akan hancur dan terkikis secara lambat laun akibat adanya aktivitas metabolisme lumut yang tumbuh di permukaannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Pelapukan oleh Mikroorganisme</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jamur, ganggang, bakteri, maupun virus dapat menjadi agen pelapukan secara biologi melalui mekanisme biokimia. Mereka menghasilkan zat kimia yang membantu memecah batu di mana mereka tinggal, sehingga mereka bisa mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Pelapukan oleh Manusia</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Manusia juga memiliki peran dalam proses pelapukan batuan secara biologi. Dalam hal ini, kebiasaan menebang pohon, penambangan, serta pembangunan infrastruktur juga dikategorikan contoh pelapukan biologi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, demikianlah beberapa contoh pelapukan biologi yang terjadi pada proses pembentukan tanah di lapisan permukaan bumi. Semoga artikel ini dapat membantu pemahaman Anda mengenai jenis-jenis pelapukan yang terjadi di sekitar kita. Silakan berkomentar!</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5016024528741965788.post-26191288015007505842017-10-06T11:04:00.004-07:002017-10-06T11:04:58.229-07:00Macam Macam Pelapukan, Contoh, dan Proses Terjadinya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Macam Macam Pelapukan, Contoh, dan Proses Terjadinya - Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan induk. Proses pelapukan ini terjadi karena interaksi antara agen pelapukan seperti iklim, topografi, dan organisme dengan batuan di dalam ekosistem litosfer yang berlangsung dalam jangka waktu sangat lama. Pada artikel kali ini kita akan mengulas tentang proses pelapukan tersebut mulai dari pengertian, macam-macam, hingga contoh-contohnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengertian Pelapukan Pelapukan adalah proses proses perubahan komposisi dan pemecahan batuan atau material lainnya yang terjadi di atas permukaan bumi akibat adanya proses fisika, kimia, dan biologi. Pelapukan merupakan suatu proses alami yang bekerja menghancurkan batuan menjadi tanah. Proses pelapukan menghancurkan dan melarutkan mineral batuan menjadi tanah ini ditunjang oleh faktor-faktor seperti waktu, jenis batuan, topografi, organisme, dan iklim. Adapun agen yang berperan di antaranya adalah air, es, asam, garam, tanaman, hewan, dan perubahan suhu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Macam Macam Pelapukan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Macam Macam Pelapukan" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEie_cFTfY-mpAfgZ2GoaDgWLCSUdvNlTaSsbRh4V1k3LXe-l3B47Olnsgp2AxkTMftX4oVBYHIrCJeEyGyVhda0Dv4SBFfv9YTpim7jmXgIKETbbsCgS_00u1-4jA4Ow5TZ205LN5G8Idk/s400/macam+macam+pelapukan.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Macam Macam Pelapukan Berdasarkan agen yang berperan dalam prosesnya, pelapukan dapat dibedakan menjadi 3 macam. Macam-macam pelapukan tersebut adalah pelapukan fisika, pelapukan kimia, dan pelapukan biologi. Di alam, ketiga jenis pelapukan tersebut bekerja secara bersama-sama, meskipun mungkin salah satu di antaranya lebih dominan dibanding jenis pelapukan lainnya. Berikut ini penjelasan dari macam-macam pelapukan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Pelapukan Fisika dan Contohnya</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelapukan Fisika dan Contohnya</div>
<div style="text-align: justify;">
Pelapukan fisika atau sering pula disebut pelapukan mekanik adalah proses pelapukan batuan yang diakibatkan adanya pengaruh faktor fisik pada batuan. Faktor yang paling dominan dalam macam pelapukan ini adalah suhu udara, tekanan, dan kristalisasi garam. Jenis pelapukan ini hanya dapat ditemukan di daerah beriklim ekstrim, seperti daerah subtropis, daerah gurun, pesisir pantai, dan daerah dengan topografi curam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa contoh pelapukan fisika yang dapat kita jumpai di bumi antara lain:</div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Melapuknya batuan di gurun akibat perubahan cuaca harian secara ekstrim. Suhu udara yang tinggi pada siang hari membuat batuan memuai, kemudian di malam harinya suhu udara turun dan membuat batuan mengkerut. Proses ini terjadi berulang-ulang dan memungkinkan ikatan mineral dalam batuan mengalami pelemahan sehingga batuan hancur menjadi beberapa bagian.</li>
<li style="text-align: justify;">Kristalisasi air garam pada batuan di ekosistem pantai. Kristalisasi air garam pada pori batuan di sekitar ekosistem pantai akan menekan batuan secara endogen sehingga memungkinkan batuan pecah.</li>
<li style="text-align: justify;">Longsor batuan di daerah topografi curam. Longsor terjadi akibat adanya tekanan tinggi pada lapisan batuan bawah. Tekanan tersebut menyebabkan ikatan antar batuan melemah dan terlepas satu sama lain.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Pelapukan Kimia dan Contohnya</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelapukan Kimia dan Contohnya</div>
<div style="text-align: justify;">
Pelapukan kimia adalah proses pelapukan yang diakibatkan perubahan struktur kimiawi pada batuan melalui reaksi tertentu. Adapun reaksi yang terjadi pada proses pelapukan tersebut ada 3 macam, yaitu solution, hidrolisis, dan oksidasi. Contoh pelapukan kimia melalui ketiga reaksi tersebut antara lain:</div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Proses pelarutan batuan kapur gamping akibat reaksinya terhadap air.</li>
<li style="text-align: justify;">Hidrolisis air hujan mengakibatkan naiknya tingkat keasaman di sekitar batuan. Ion H+ memungkinkan terjadinya korosi pada batuan.</li>
<li style="text-align: justify;">Oksidasi pada batuan yang kaya mineral besi memungkinkan ikatan mineral di permukaan batuan jadi lemah dan terutai.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Pelapukan Biologi dan Contohnya</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelapukan Biologi dan Contohnya</div>
<div style="text-align: justify;">
Pelapukan biologi atau sering pula disebut pelapukan organik adalah proses pelapukan batuan yang dilakukan oleh organisme melalui aktivitasnya di sekitar lingkungan batuan tersebut. Adapun organisme yang berperan dalam macam pelapukan ini bisa berupa hewan, tumbuhan, jamur, bakteri, hingga manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Proses pelapukan biologi melibatkan 2 cara, yaitu cara biokimia dan cara mekanis. Berikut ini adalah contoh pelapukan biologi melalui 2 cara tersebut.</div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Tumbuhnya lumut di permukaan batuan memungkinkan batuan mengalami degradasi. Lembabnya permukaan batuan akibat proses penyerapan akar serta tingginya pH di sekitar permukaan batuan tersebut akibat ekskresi sisa metabolisme lumut membuat permukaan batuan mengalami korosi.</li>
<li style="text-align: justify;">Penetrasi akar tumbuhan ke dalam sela-sela batuan menekan batuan sehingga mengalami perpecahan.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, demikianlah pemaparan mengenai pengertian dan macam-macam pelapukan batuan beserta contoh-contohnya. Semoga dapat membuka wawasan Anda tentang ilmu geologi dan proses pembentukan tanah di muka bumi. Salam.</div>
</div>
gold.roger3425http://www.blogger.com/profile/11241720279056588223noreply@blogger.com0